Lemonilo Feat The Baldys Mengadakan Obrolan Seru

Lemonilo Feat The Baldys Mengadakan Obrolan Seru  – The Baldys, ada yang belum kenal dengan keluarga ini? Jangan-jangan cuma saya dowang yang baru tahu. Dududuh…nasib jarang ngikutin update-an artes, sih, yaaa. Hahaha. Asli, saya ngga upadate sebutan keluarga para artes. Kecuali emang pakai nama artis langsung, mungkin saya sedikit tahu. Etapi Baldys juga nama pasangan artis, lho. 😆

Yups, The Baldys adalah nama keluarga dari pasangan Baldy Mulia Putra dan Nola ‘Be3’ beserta ketiga putra-putri mereka yaitu, Naura, Bevan, dan Neona. Uhuii…sampai sini saya paham karena ada Nola Be3 dan anak pertamanya yaitu Naura. Siapa yang ngga kenal mereka lah, ya. Penyanyi Indonesia yang banyak penggemarnya. Apalagi si Naura dan Neona, mereka menjadi idola anak-anak dan juga para orang tua. Keluarga The Baldys ini terkenal kompak, ramai, dan penuh keseruan setiap harinya.

Terus, apa hubungannya The Baldys dengan Lemonilo?

Selasa, 28 Juli 2020, saya mendapat undangan dari Lemonilo untuk menghadiri acara press conference. Acara ini dilakukan secara online dengan menggunakan platform zoom. Ternyata keluarga The Baldys ini menjadi brand ambassador Lemonilo. Kaget, ngga? 😆 Banyak yang bertanya-tanya, kenapa Lemonilo memilih The Baldys menjadi brand ambassadorsnya. Kamu ikut penasaran juga ngga, nih? 😉

The Baldys Menjadi Brand Ambassadors Lemonilo. 

Memilih keluarga untuk menjadi brand ambassadors suatu produk pasti ngga mudah. Apalagi produk yang ditawarkan kepada masyarakat ini sekaligus untuk mengkampanyekan gaya hidup sehat atau istilah dari brandnya yaitu healthy lifestyle consumer goods. Pastinya perilaku keseharian harus mencerminkan, dong.

Rasa penasaran saya terjawab sudah saat ada salah satu peserta yang menanyakan tentang alasan pemilihan keluarga The Baldys sebagai brand ambassadors Lemonilo.

Pada sesi tanya jawab, Shinta Nurfauzia (Co-CEO) Lemonilo, mengungkapkan bahwa keluarga The Baldys dapat menjadi representasi keluarga hebat Indonesia serta rekan yang tepat untuk menyampaikan gagasan Lemonilo akan pentingnya menerapkan hidup sehat kepada masyarakat Indonesia. Keluarga The Baldys memiliki misi yang selaras dengan Lemonilo sebagai brand yang ingin membuat gaya hidup sehat bisa diakses oleh siapa saja dan menjadikan hidup sehat sebagai sesuatu yang normal.

Kolaborasi antara Lemonilo dan The Baldys ini akan menghadirkan banyak inisiatif baru untuk mengenalkan masyarakat Indonesia akan pentingnya memulai hidup sehat dari lingkaran yang paling kecil seperti keluarga.

Melalui kolaborasi ini juga diharapkan masyarakat dan penggemar The Baldys dapat lebih dekat dengan sosok yang mereka idolakan, dan menjadi inspirasi untuk keluarga Indonesia untuk memulai gaya hidup sehat.

Lemonilo dan Produk Barunya.

Lemonilo merupakan startup yang dibentuk oleh tiga orang anak muda Indonesia: Johannes Ardiant (Chief Product & Technology), Ronald Wijaya (Co-CEO) dan Shinta Nurfauzia (Co-CEO). Lemonilo sebagai brand healthy lifestyle consumer goods berbasis teknologi terus berinovasi menghadirkan produk-produk makanan sehat dan alami untuk memenuhi kebutuhan harian masyarakat Indonesia.

Naah, harapannya Lemonilo dapat menjembatani masyarakat Indonesia melakukan pola hidup yang lebih sehat dengan mudah, enak, dan terjangkau. Salah satu produk andalannya adalah Mie Instan Lemonilo yang dibuat tanpa bahan-bahan berbahaya seperti pengawet, pewarna dan perisa buatan, namun tetap menghasilkan rasa yang enak.

Mie Instan Lemonilo adalah solusi pertama yang dihadirkan sebagai ‘pilihan lebih sehat’ untuk keluarga Indonesia. Dan saat ini Lemonilo telah menghadirkan sekitar 40 varian produk sehat lainnya, dari mulai mie instan hingga bumbu-bumbu masak.

Fakta paling bikin saya happy, Lemonilo akan segera mengeluarkan produk barunya yaitu Kecap. Sebgai mama muda yang doyan baget makan pakai kecap, rasanya tak sabar menunggu produknya launching. 😉

Sebelum acara ditutup oleh presenter kece yaitu Dave Hendrik, The Baldys mengungkapkan bahwa, mereka excited dan bahagia banget bisa menjadi bagian dari keluarga Lemonilo sekaligus dipercaya menjadi Brand Ambassador produk Mie Instan Lemonilo. Menurutnya, produk mie yang terbuat dari bahan alami, tanpa penyedap rasa, pengawet, dan juga tanpa pewarna buatan ini sangat aman dikonsumi oleh keluarganya.

Kesehatan adalah yang utama, terlebih dengan kondisi pandemi ini di mana gaya hidup sehat sudah menjadi kebutuhan mutlak agar imunitas tubuh juga selalu terjaga.

Omong-omong, kamu sudah pernah nyobain mie instant Lemonilo?

Hidden Gems Dulu, Pengalaman Mengenyangkan Kemudian

Hidden gems. Idiom tersebut akhir-akhirnya ini kerap muncul dalam catatan perjalanan, khususnya pada tulisan Blogger. Artinya kurang lebih sama dengan hidden paradise, sama-sama menggambarkan kejutan keindahan yang luar biasa atas sebuah destinasi wisata.

Hidden gems memang belum begitu familier sampai ada beberapa orang yang salah mengartikan sebagai permainan tersembunyi, hidden games, karena salah dalam pengucapan. 😆 Ada yang beranggapan bahwa hidden gems ini sebuah ungkapan berlebihan jika memang tidak sesuai dengan ekspektasi. Namun pada kenyataannya dapat mendatangkan banyak pengunjung hanya dengan menyisipkan idiom tersebut dalam sebuah tulisan. Betul apa betul? 😉

Tidak mau ketinggalan, aplikasi Online Travel Agent  Traveloka pun baru-baru ini menggunakan hidden gems untuk memberikan kejutan kepada para pengguna. Kejutan tersebut diberikan melalui fitur terbaru Traveloka Eats yaitu fitur Treats.

Penasaran, kan, hidden gems yang diberikan Traveloka Eats itu seperti apa? Tunggu duluuuuu, sebelum saya beri tahu cara untuk mendapatkan harta karun, saya akan kasih tahu dulu fitur terbaru dari Traveloka, yaaaa.

HIDDEN GEMS TREAT TRAVELOKA EATS

Apa, sih, Treats by Traveloka Eats?

Tahun 2018, Traveloka meluncurkan fitur bernama Traveloka Eats. Fitur ini merupakan layanan direktori kuliner atau restoran yang dikemas dengan voucher penawaran menu yang tersedia dalam tiap restoran. Melalui fitur ini, pengguna dapat mencari dan menemukan informasi tempat makan yang jumlahnya ribuan dan itu lengkap dengan informasi menu makanan, jam operasional, suasana restoran, review dari pelanggan, dan informasi lain yang dibutuhkan pelanggan. Tapi tenang, meski tersedia banyak restoran, kamu bisa memfilter atau mencari tempat makan sesuai keinginan dengan mengetik kata kunci pada kolom pencarian yang ada pada aplikasi Traveloka Eats.

Lebih lanjut dan lebih menariknya lagi, belum lama ini Traveloka Eats menambah fitur bernama Treats yang kemudian dikenal dengan Treats by Traveloka Eats.

FITUR-TREATS-TRAVELOKATreats merupakan fitur terbaru dari Traveloka Eats yang memberikan kesempatan bagi pengguna aplikasi  mobile Traveloka untuk mendapatkan pengalaman seru saat berkuliner termasuk berburu hidden gems yang tersedia pada fitur Treats! Yups, pada fitur Treats, pelanggan dapat menemukan hidden gems di restoran-restoran yang telah menjadi partner treats. FYI, fitur treats ini baru bisa digunakan di Jakarta, ya. Jadi, kalau kamu ada agenda ke Jakarta, coba lah berburu hidden gems dan ciptakan #PengalamanMengenyangkan versi kamu!

Oiya, kejutan atau hidden gems yang diberikan oleh masing-masing restoran itu beda-beda, ya. Ada yang menawarkan promo, misalnya beli Curry Beef Pepper Rice gratis produk-produk minuman dari Pepsi. Atau, potongan harga dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Bisa juga kamu mendapatkan gratis dessert hingga traktiran ulang tahun yang bisa kamu nikmati tanpa komitmen biaya langganan. Gimana? Makin penasaran pasti, kaaaan? 😉

Fitur Traveloka Eats makin maksimal dengan adanya fitur Special Offers (Penawaran Spesial)dari restoran tertentu dan fitur Cullinary Guide (Panduan Kuliner) yang berisi artikel-artikel menarik seputar dunia kuliner, tip-tip berkuliner, dan rekomendasi tempat kuliner. Dua fitur ini memang sudah ada sebelumnya, hanya saja sekarang makin update.

Lalu, Bagaimana Cara Menemukan Hidden Gems?

Aplikasi Traveloka yang saya gunakan saat ini adalah versi terbaru yaitu versi 3.18.1. Aplikasi ini saya update pada tanggal 4 Februari 2020. Saat update aplikasi ini, muncul fitur terbaru pada Traveloka Eats yaitu fitur Treats. Jadi, buat kamu yang belum menjumpai fitur Treats pada aplikasi Traveloka, saya sarankan untuk terlebih dahulu update aplikasinya supaya bisa menemukan kejutan, ya.

CARA-BERBURU-HIDDEN-GEMS-DI-TREATS-BY-TRAVELOKA-EATS

Nah, berikut langkah-langkah menemukan hidden gems di fitur Treats by Traveloka Eats:

  1. Buka aplikasi Traveloka yang ada smartphone kamu. Lalu, pilih fitur EATS” atau logo yang bergambar sendok dan garpu.
  2. Pilih Logo Treats” (ikon huruf “t” yang berada pada bagian tengah).
  3. Setelahnya, kamu dapat menjelajahi berbagai penawaran menarik dari Treats di restoran favorit kamu.
  4. Pilih Treats yang kamu inginkan dan tekan “Simpan Restoran” atau ikon simpan pada pojok kanan atas. Tahap ini akan memudahkan kamu memesan kuliner ketika tiba di restoran karena tidak perlu mencari lagi. Nantinya, kamu cukup kembali ke fitur Treats, kemudian pilih tab Simpan.
  5. Sesampainya di restoran, tunjukkan halaman rincian deals kepada staf restoran saat kamu hendak melakukan transaksi. Tekan “Dapatkan Deals” untuk konfirmasi penggunaan deals, kemudian tekan “Pakai Deals” untuk membayar pesanan.
  6. Masukan nominal atau jumlah transaksi yang tertera pada struk, kemudian tekan Konfrimasi.
  7. Langkah akhir, pilih metode pembayaran. Pengguna bisa membayar dengan kartu kredit, PayLater, atau cara lainnya! Jangan lupa lakukan pembayaran untuk dapat menikmati hidden gems Treats by Traveloka Eats! 😉

CARA MENDAPATKAN HIDDEN GEMS DI TREAT BY TRAVELOKA EAT

Nyobain Curry Beef di Pepper Lunch!

Jelajah kuliner saat traveling ke Jakarta atau sekadar singgah adalah prinsip! Tapi, kulinernya, tuh, bukan kuliner yang biasa, bukan juga yang anti mainstream. Pokoknya nyobain masakan yang ngga ada di tempat tinggal saya, Banjarnegara, Jawa Tengah. Seperti tempat makan yang menyajikan masakan Jepang, Korea, Vietnam, Thailand, dan beberapa negara lain. Di Banjarnegara masih langka banget, hanya satu dua saja, tapi untuk rasa kurang endeus. 🙁

Sebagai anak rumahan yang tinggal jauh dari perkotaan, jauh pula dari mal yang mana banyak menawarkan berbagai macam kebutuhan salah satunya yaitu kebutuhan perut. Apa lagi kalau bukan tempat makan. 😆 Namanya nyobain, cocok dengan lidah ya alhamdulilaah, ngga cocok ya tinggalin saja, jangan dipaksa. Pokoknya sudah seperti nyari jodoh, gitu. 😀 Tapi bukan berarti habis manis sepah dibuang, lho. 😆 Lagipula kan di mal banyak pilihan tempat makan, jadi ngga perlu bingung. Apalagi sekarang ada fitur terbaru Traveloka yaitu Treats by Traveloka Eats, berkuliner makin mudah dan murah karena ada banyak pilihan lokasi, tawaran promo dan diskon. Seperti beberapa waktu lalu, saya sempat singgah di Fx Sudirman yang beralamat di Jl. Jend. Sudirman, Gelora, Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat.

HIDDEN GEMS TRAVELOKA

Di sana saya singgah di Pepper Lunch dan nyobain Curry Beef Pepper Rice. Ini pertama kali saya ke Pepper Lunch, dong. 😆 Meski yang pertama bukan berarti harus bingung mau makan apa di sana karena saya sebelumnya sudah mencari informasi tentang menu makanan melalui Traveloka Eats. Kenapa pilihannya Curry Beef Pepper Rice? Saya suka banget bumbu kari, harum, gurih, menambah nafsu makan, gitu. Dan ini juga kali pertama saya nyobain menu tersebut. Dengan kematangan daging yang well done (ini bisa diatur sesuai selera karena masak sendiri), tempat bersih, suasana menyenangkan, puas rasanya. Sesuai review para pelanggan di app Traveloka Eats.

Hunting Hidden Gems di Chongqing Liuyishou Hotpot, Puri Indah Mall, Jakarta.

“Ya ampuun, hunting hidden gemsnya jauh amat sampai Jakarta, Dah?”

Iyaa, dong! Kan sudah saya informasikan kalau fitur treats yang menawarkan hidden gems baru bisa digunakan di Jakarta. Dengan banyaknya mal dan restoran yang berdiri di sana, pantas lah Jakarta menjadi yang pertama mendapat kucuran hidden gems.  😆  Terus, kenapa milih kongkow ke Puri Indah Mal buat nyari hidden gems di Chongqing Liuyishou Hotpot?

Hidden Gems Chongqing Liuyishou Hotpot

  1. Karena banyak pilihan menu dan lagi pingin banget nyobain Hot Pot di situ.
  2. Banyak hidden gemsnya. Ada tiga penawaran hidden gems di sana. Kan nyenengin banget. 😆
  3. Nampak dari foto-foto yang sudah diunggah di Traveloka Eats, suasanya terasa menyenangkan, tempatnya bersih, luas dan instgramable!
  4. Dari banyak review yang saya baca baik di Traveloka Eats maupun review dari food bloggerhampir semuanya bilang kalau masakannya enaaak, gurih guridem, untuk kuahnya segar, dan pedasnya mantap betul. Makin penasaran, dong. Kalau soal harga, sih, banyak yang bilang mahal, tapi semakin banyak yang bilang mahal, saya makin penasaran seperti apa masakan dan tentunya pelayanannya. 😆

Bssttt…ini nama restorannya sumpah susah banget diucapin, ya. Hahaha. Tapi saya ke sini bukan karena melunasi rasa penasaran dengan nama restoran yang ribet itu, melainkan penasaran dengan Hot Potnya. 😆 Ya maklum, selama ini baru bisa nyobain Shabu-shabu, Suki, belum pernah nyobain Hot Pot. Sebagai penikmat masakan berkuah dan pedas, rasanya kudu banget nyobain Hot Pot. Apalagi sampai dapat #PengalamanMenyenangkan karena hidden gems, slurrrp! 😆

HIDDEN GEMS DI JAKARTA 2

Btw gengs, Chongqing Liuyishou Hotpot yang berlokasi di Puri Indah Mall Expansion Lantai 2, Jl. Puri Indah Raya, Kec. Kembangan, Jakarta Barat, menyediakan menu makanan Asia, China, Hotpot, Daging, Mie, dan Sup. FYI, di sini juga meyediakan menu daging babi, jadi bagi yang non muslim boleh banget tanya-tanya atau konfirmasi dulu sebelum memesan atau mendapatkan deals, ya.

Oiya, Kenapa Kamu Harus Nyobain Treats by Traveloka Eats?

Mendapat pengalaman baru termasuk dalam hal berkuliner akan menjadi pengalaman yang menyenangkan. Datang ke restoran, milih menu, makan, bayar, ini terlalu biasa, kan. Di zaman yang serba digital ini, khususnya para generasi millennials suka banget dengan hal-hal baru, apalagi jika dihubungkan dengan suatu kebutuhan dan budget. Mereka pasti akan lari jika tahu ada suatu innovasi yang memberikan kemudahan dan berujung pada hemat. 😆

Kali ini urusan kebutuhan pangan. Diskon atau promo seberapa pun, pasti diburu. Apalagi kalau ada bonus point, langsung dikejar abis-abisan. Seperti halnya innovasi dari aplikasi Traveloka dengan fitur barunya yang bernama Treats by Traveloka Eats.

FITUR-NEAR-MEBanyak keuntungan dan kemudahan yang ditawarkan, antara lain;

  • Filter lengkap, mulai dari lokasi, nama restoran, sampai dengan nama masakan yang disukai.
  • Banyak pilihan tempat makan. Ya, meski baru bisa dinikmati di Jakarta, Treats by Traveloka Eats menawarkan banyak pilihan restoran. Ada ribuan!
  • Harga yang tertera jelas, termasuk informasi promo dan diskon. Pun dengan syarat dan ketentuannya. Ini membuat pelanggan tidak akan ragu buat nge-Treats.
  • Metode pembayaran lengkap. Pelanggan dapat membayar Treats dengan Kartu Kredit, PayLater, Transfer Bank, atau cara lainnya yang ada pada pilihan metode pembayaran.
  • Mendapatkan hidden gems atau kejutan. Ini bikin happy pasti, kaaan?
  • Dan yang pasti, dengan menggunakan fitur Treats, point Traveloka kamu akan bertambah! 😉

Bagi kamu yang malas mengetik atau mikir panjang lebar untuk nyari restoran, fitur Treats memberikan solusi pada tab menu near me atau terdekat. Cukup tekan terdekat, Treats akan memberi rekomendasi restoran-restoran yang ada di sekitar kamu dan kemungkinan besar restoran tersebut juga memberi hidden gems.

Perjuangan untuk menemukan hidden gems di fitur treats ini tidaklah rumit. Ngga seperti perjuangan kamu dalam mencari jodoh. ? Apalagi aplikasi ini sangat user friendly atau mudah digunakan dan simpel.

HIDDEN GEMS TRAVELOKA EATS

Naaah! Sekarang sudah paham, kan, dengan fitur Treats by Traveloka Eats? Buat kamu yang belum install aplikasi Traveloka di smartphone, buruan install, ya! Karena fitur Treats ini hanya ada di app  Traveloka versi mobile. 😉 Yukkk…ciptakan #PengalamanMengenyangkan versi kamu dengan menggunakan fitur Treats by Traveloka Eats.

Ngopi dan Nongkrong Asyik di Kopi Sabin Coffee & Eatery

Kopi Sabin Coffee & Eatery – Kelas Blogging yang diadakan oleh teman-teman GenMile Banjarnegara mengantarkan saya ke salah satu tempat nongkrong yang cukup familiar di Banjarnegara yaitu Kopi Sabin. Adakah di antara kalian yang pernah singgah di sini? 😉

Sebuah Kafe yang berlokasi tak jauh dari tengah kota memang hit banget di Banjarnegara. Tempat nongkrong para kawula muda, gituuu. Apalagi sekarang tempatnya lebih nyaman, adem, lengkap dengan pemandangan sawah yang menjadi ciri khas Kafe tersebut. Makin betah berlama-lama di sana. Namun faktanya, saya baru singgah dua kali ke Kopi Sabin Coffee & Eatery. Harap dimaklumi, working mom makin jarang nongki-nongki, nih. 😆

FYI, Kota tempat saya tinggal, tuh, bukan kota besar yang punya banyak pilihan tempat nongkrong apalagi kafe berkelas. Saya juga kadang bingung merekomendasikan atau memilih kafe, baik untuk nongkrong bareng kawan atau sekadar meet up bersama teman-teman dari luar kota yang kebetulan singgah di Banjarnegara. Namanya juga menjamu, pasti ingin memberikan yang terbaik, kan. 😉

KOPI SABIN BANJARNEGARA 1
Kopi Khas Banjarnegara…

Pertama kali mengunjungi Kopi Sabin, tuh, saat menghadiri acara “ngopi bareng netizen Banjarnegara”. Acara yang diselenggarakan oleh salah satu instansi pemerintahan di Kabupaten Banjarnegara ini tidak begitu formal namun saya kurang menikmati suasana kafe karena terlalu fokus ngobrol, gitu.

Berbeda dengan sebelumnya, pada kunjungan kedua ini saya bersama teman-teman diberi kesempatan untuk ngobrol dengan salah satu pemilik Kopi Sabin yaitu Mbak Ristia. Kenapa bisa ada sesi ngobrol bareng? Seperti yang sudah saya sampaikan di awal, karena saya mengikuti Kelas Blogging Banjarnegara yang mana pesertanya adalah para Blogger. Tahu sendiri, dong, Blogger datang ke suatu tempat pasti butuh story buat konten. Makanya, kesempatan yang baik ini tidak kami sia-siakan. Pun dengan pihak Kopi Sabin, mereka berbagi cerita mulai dari perjuangan merintis usaha sampai dengan perkembangan usahanya yang mana sekarang sudah mendapat investor. Keprokiin, dong!

Sedikit Tahu Tentang Kopi Sabin Coffee & Eatery

Jarang singgah ke Kopi Sabin bukan berarti saya tidak update tempat nongkrong yang satu ini, lho. Saya masih ingat, dulu pernah mengikuti kegiatan meet up bareng teman-teman Blogger Banjarnegara pada tahun 2017 yang bertempat di Culinary Iwak. Sebuah warung makan yang menyajikan beragam olahan menu ikan ini berlokasi di eks. Pasar Ikan Gemuruh atau seberang pintu masuk perumahan Gemuruh Griya Indah. Nah, di tempat ini lah pertama kali saya mengenal Kopi Sabin. Ya, Kopi Sabin menyatu dengan Culinary Iwak yang mana dalam menjalankan bisnisnya mereka menggunakan gerobak semacam angkringan, gitu.

Lewat pemiliknya yaitu Mas Danu, saya tahu keberadaan Kopi Sabin dan mulai mengenal tentang kopi Banjarnegara karena saat itu beliau memberikan materi tentang perkopian. Di sini suasananya segar karena belakang warung adalah hamparan persawahan. Muncul ide nama Kopi Sabin pun karena terinspirasi dari area persawahan ini. Sabin yang dalam bahasa jawa yang berarti Sawah.

KOPI SABIN BANJARNEGARA 1

Tempat nongkrong yang diprakarsai oleh tiga orang yaitu Mas Danu, Mbak Ristia dan Mbak Herlina ini, terus berkembang, mengenalkan brand Kopi Sabin dan produk-produk kopi Banjarnegara melalui event-event. Merasa perlu ada perluasan dan memberi kenyamanan kepada pengunjung, pada tahun 2018 Kopi Sabin membuka cabang di Pucang di mana lokasinya tidak jauh dari perempatan Pucang. Di lokasi yang satu ini, saya merasa ruh dari Kopi Sabin hilang, terasa seperti tempat nongkrong pada umumnya karena tidak ada lagi hamparan persawahan yang dapat dinikmati sambil menyeruput segelas kopi dan ngobrol-ngobrol. Ibarat adonan roti, tuh, hasilnya kurang mengembang. 😀

Nah, kabar baiknya, nih, pada tahun 2019, Kopi Sabin pindah lokasi dari Pucang ke Kutabanjarnegara. Pindahnya Kopi Sabin kali ini dibarengi dengan adanya tawaran dari seorang investor untuk menjadikan Kopi Sabin makin besar. Di tempat yang bisa dibilang baru ini, Kopi Sabin kembali menawarkan pemandangan hamparan persawahan lagi, gaesss. Asique dan menarique! Apalagi lokasinya makin dekat dengan kota, kira-kira 500 meter dari jalan raya utama, dan didukung dengan tempat yang makin nyaman. Kalau kalian mau ke sini, ancer-ancernya yaitu gang masuk Klinik Hasta Bakti. Masuk lurus mengikuti jalan sampai mentok, lalu belok kiri. Kopi Sabin berada di sebelah kiri jalan gang. 😆

Konsep Kafe yang Unik. Desain Atapnya, lho!

Kafe yang menawarkan beragam menu kopi ini berdiri di atas bangunan yang unik dari sisi desain atap bangunan. Kenapa saya bilang unik? Tentu karena jarang dijumpai di tempat lain. Desain dengan atap bangunan miring, Kopi Sabin memanfaatkan rooftop untuk para pengunjung pada sisi kanan atas. Di bagian ini terdapat sampai 3 meja yang dapat digunakan pengunjung dengan posisi duduk lesehan.

KOPI SABIN BANJARNEGARA 1

Bangunan utama bisa dibilang minimalis dengan dinding batu bata merah yang tertata rapih, namun kafe ini tetap menciptakan suasana khasnya Kopi Sabin yang nyaman dan selalu bikin adem alami. Kemudian pada bagian bawah, terdapat empat tempat untuk bersantai para pengunjung. Pertama yaitu bagian dalam gedung yang tentunya area no smooking, kedua yaitu samping kiri gedung yang semilir anginnya bikin betah ngobrol, ketiga yaitu samping kanan gedung semacam joglo, dan yang terakhir yaitu depan gedung persis yang mana tempat ini biasanya baru terisi pada sore hari dan terang. Maklum, ini area luar tanpa atap dan kalau siang hari hot banget. 😀

Satu yang menurut saya kurang match dalam konsep kafe ini yaitu adanya joglo di sebelah kanan kafe. Saya yakin owner pasti punya alasan kenapa ada bangunan tersebut. Hanya saja dengan melihat desain gedung utama, tuh, nampak ada dua konsep, gitu. Minimalis dan kekunoan (njawa), gitu. Sekilas kalau dilihat jadi membuyarkan konsep minimalis pada konsep kafe ini. Menurut saya, joglo tersebut mending dibuat gazebo dengan konsep yang hampir sama dengan gedung utama. Mungkin tambah oke. 😉

Menu Apa Saja yang Bisa di Pesan Kopi Sabin?

Fokus mengangkat kopi lokal, di sini kalian dapat memesan beragam menu kopi sebagai menu utama. Kopi lokal dari Kalibening yang pernah menjadi juara juga ada di sini. Nah, untuk menu andalan di sini yang tidak dapat kalian nikmati di kafe atau tempat ngopi lain yaitu Kopi Pak Tani. Penasaran dengan cita rasa menu andalannya? Datang lah ke Kopi Sabin! 😀

Selain mempromosikan kopi lokal atau kopi khas Banjarnegara, Kopi Sabin punya produk kopi kemasan dengan merek Bimalukar Coffee. Kalau kalian ingin mencobanya, bisa dibeli di online shop. Cari saja dengan kata kunci merek tersebut. Pasti nemuu! Kalau tidak ketemu, bisa hubungi saya, ya. Hahaha.

Sebagai pilihan menu dan juga teman duduk, Kopi Sabin menawarkan Ayam Geprek, Rice Bowl, Mie, dan aneka menu makanan lainnya. Tak lupa untuk camilannya, Kopi Sabin juga menyediakan camilan khas Banyumasan yaitu mendoan. Ada juga pisang goreng dan aneka camilan lainnya buat nemenin kalian ngobrol. Dan untuk harga, kalian jangan khawatir karena harga segala menu kopi dan makanan di sini ramah kantong. 😉

Fasilitas Apa saja yang disediakan?

Gue bakal ke sini lagi, soalnya kafe ini …..?

Selalu ada alasan buat para pengunjung untuk kembali. Salah satunya yaitu dengan adanya fasilitas umum bagi para pengunjung. Tidak hanya sekali atau dua kali mampir, tapi menjadi langganan karena selain nyaman, fasilitas umum mendukung.

Kopi Sabin memiliki halaman parkir yang cukup luas. Tempat parkir pada bagian depan kafe bisa untuk parkir mobil kira-kira sampai 10 mobil. Sementara untuk parkir sepeda motor yang berada di samping kanan bisa untuk parkir sampai 50 motor. Pengunjung tidak akan bingung atau merasa ribet untuk masalah parkir, meski belum ada juru parkir khusus, pihak Kopi Sabin sudah memberi sign board. Jadi tidak perlu khawatir bakal salah tempat parkir. 😉 Hanya saja untuk lantai tempat parkir masih berupa tanah, jadi kalau misal hujan bakal becek, nih. Dan kalau pas musim kemarau, debunya hebat bangett sampai nempel di jok motor. 😀 Mungkin ke depannya dapat dicor semen supaya makin nyaman.

KOPI SABIN TEMPAT NONGKRONG DI BANJARNEGARA

Selanjutnya, fasilitas umum yang biasanya urgent yaitu toilet. Kopi Sabin menyediakan toilet untuk pengunjung sebanyak dua toilet yang berada di samping kanan Kafe, bersebelahan dengan area parkir sepeda motor. Dan buat kalian yang betah banget nongkrong di sini dari Dzuhur sampai Ashar, tidak perlu khawatir tentang ketersediaan Mushola. Meski Kopi Sabin tidak memberikan fasilitas Mushola, namun kurang lebih 5 meter dari Kafe terdapat Masjid milik warga yang bisa kalian manfaatkan untuk ibadah. So, no problem!

KOPI SABIN TEMPAT PARKIR

Emmmhhh…pingin fasilitas apalagi, nih? Delivery order? Adaaaa, langsung cuss ke nomor +6281215033834. WiFi? Adaaaa juga dan lumayan lancar untuk sekadar chatingan. 😉

Jadi, kapan kalian ke Kopi Sabin? 😉

Kopi Sabin Coffee & Eatery

Jam Buka:

Setiap hari pukul 10:00 – 22:30 WIB
Khusus Jumat pukul 15:00 – 22:30 WIB

DO (Delivery Order)

DO time slot 11:00 – 20:00 WIB

Alamat:

Jl. Mayjend. Panjaitan No.117, Kutabanjarnegara, Banjarnegara.

Ini Dia 5 Masakan Berkuah Santan Favoritku

Sehari tidak bertemu dengan yang segar-segar, tuh, rasanya ada yang kurang. Malah kadang bikin tidak semangat melanjutkan aktivitas, khususnya setelah jam istirahat. Segar-segar yang aku maksud di sini bukan berpapasan dengan brondong yang handsome lho. Melainkan masakan berkuah santan dengan bumbu rempah khususnya kunyit. 😉

Sebagai seorang pekerja kantoran yang lebih memilih untuk tidak membawa bekal dari rumah, aku kadang mengharuskan untuk makan siang dengan menu masakan berkuah supaya ada tambahan semangat untuk melanjutkan kerja. Oh no! Ini serius banget asupan masakan mempengaruhi kualitas kinerja selanjutnya? Ooo…serius, gaes. Meski pengaruhnya tidak 100%, yang jelas makan masakan yang segar membuat mata dan pikiran lebih cerah. Ini bukan sugesti lho, memang karena favorit. 😀

Masakan berkuah santan menjadi pilihan kedua bagiku setelah sup. Keduanya sama-sama segar dan ngangenin. Apalagi kalau masaknya menggunakan bumbu rempah, kadang suka kangen sama aroma rempah yang telah menyatu dengan masakan. Yummii…

Nah, berikut 5 masakan berkuah santan yang menjadi favoritku.

Sup Pindang Ceker 

sup-pindang-fix

Aku tahu kuliner yang satu ini yaitu saat makan siang bareng suami di Historia Cafe. Awalnya penasaran dengan nama menunya yaitu Sup Pindang Ceker. “Pindang kok dibikin sup bareng ceker, ya. Gimana jadinya?” Atas dasar rasa penasaran membuat kami harus memesan masakan ini.

Setelah masakan datang, tet toot! Ternyata dalam seporsi menu Sup Pindang Ceker, tuh, tidak ada pindangnya. Hahaha. Hanya berisi ceker yang lunak dengan kuah berwarna kuning yang terasa banget rempahnya, dan irisan cabai setan.

Meski tidak ada pindang di dalamnya, tapi kami sangat menikmati menu tersebut karena segar dan bumbu rempahnya sangat terasa. Udah gitu, pedas pula. Habis sampai tulang-tulangnya. #eh Dan saat ini, Sup Pindang Ceker kerap menjadi menu masakan di rumah. 😀

Sayur Daun Singkong

sayur-ketela
Seger banget ditambah dengan sambel terasi… 😀 Foto by @hm_zwan

Ini salah satu sayur yang ngangenin dan sangat mudah didapat, yaitu daun singkong. Aku sempat geleng-geleng saat harga daun singkong mencapai Rp 3.000 per ikat ukuran sedang. Harga normal sayur ini kisaran Rp 1.000-1.500 per ikat. Karena senang, harga 3 ribu pun aku beli. Padahal aku hidup di desa, lho. Mungkin harga jual di kota bisa mencapai Rp 5.000 kalik, ya. Hahaha.

Aku lebih suka sayur singkong dimasak polosan tanpa tambahan menu lain seperti suwiran ayam atau ebi. Dengan kuah yang tidak terlalu kental, ditambah bumbu rempah dan cabai rawit yang utuh, aaah…sayur singkong ini nikmat banget! Kuah santannya segar!

Opor Ayam

opor-fix
Kuah opornya haruum banget…foto by @uniekkas

Tidak hanya aku, mungkin banyak orang di dunia ini yang menjadikan Opor Ayam sebagai masakan favorit. Kira-kira apa yang menjadi favorit? Ayamnya, Kuahnya atau dua-duanya? Hahaha. Kuah opor ayam ini begitu terasa gurih dan nikmat di lidah karena ada kaldu alami yang dihasilkan oleh ayam.

Kuah opor ini juga kadang ngangenin. Sama halnya dengan kuah sup pindang ceker. Aku masih ingat, dulu untuk menikmati masakan ini, tuh, musti menunggu lebaran. Duuh…anak desa, sih, ya. Hahaha. Lain dengan sekarang, apalagi sudah mulai bisa masak sendiri, tinggal pergi ke pasar untuk  untuk mendapatkannya.

Untuk kuah opor ayam ini aku lebih suka kuahnya kental. Lebih terasa gurih, gitu. Memang jadinya tidak segar, tapi bikin semangat kalau abis makan opor ayam.  😆 Oiya, omong-omong kamu lebih suka makan opor ayam pakai lontong atau nasi? 😀

Nila Bumbu Rempah

ikan-nila-fix

Ikan Nila dimasak nyemek, sedikit kuah dan bumbunya meresap sampai dalam-dalam. Ini kesukaa Ibuku. Aku sendiri lebih suka dimasak dengan santan yang encer, ditambah irisan daun bawang dan cabai. Bumbu rempah lainnya seperti kunyit, serai, menjadi bumbu wajib jika masak Ikan Nila.

Pertama kali merasakan nimatnya Ikan Nila yang berkuah santan yaitu saat singgah di RM. Oemah Tahu Sumedang. Sungguh masakan Nila di sini membius! Dengan harga Rp 15.000 per porsi, tiap singgah di sini pasti pinginnya pesan Nila Bumbu Rempah. Hahaha.

Aku udah beberapa kali nyoba masak nila dengan bumbu rempah, tapi rasanya belum juga klimaks, nih. Masih kurang gereget dan rasa rempahnya juga tet toot banget. Ngga ngangenin sama sekali. 😀

Telur Kuah Santan

rendang-telur-fix
Tambah endeeuus ditambah aroma kemangi…foto by @siti_hairul

Naaah, kalau ini masakan super cepat dan semua orang seisi rumah suka. Khusunya Kecemut, suka banget. 😀 Telur dengan kuah santan ini menjadi masakan alternatif jika sedang tidak ada stok lauk. Dengan kuah yang cukup encer, Kecemut suka banget. Malah kadang mintanya makan sama kuah dowang. 🙁

Oiya, untuk memasak menu ini, kamu lebih suka membuat bumbu kuning sendiri atau cukup pakai bumbu kuning instant (yang sudah jadi)? Apapun itu, yang jelas untuk masakan yang satu ini aku selalu menambahi kunyit supaya lebih beragam rasa kuahnya.

Maskan berkuah santan lebih menarik dan punya cita rasa jika ditambah dengan bumbu rempah salah satunya yaitu kunyit. Kuah santan nampak lebih menggoda jika berwarna kuning, gitu. Dan perlu kamu tahu tahu, kunyit itu bagus banget untuk digunakan sebagai bumbu masakan karena ada banyak kandungan di dalamnya. Diantaranya yaitu:

Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Kita tahu bahwa sistem kekebalan tubuh tiap orang berbeda. Banyak cara untuk melindungi tubuh dari perkembangan penyakit. Tetapi hanya sedikit orang yang menyadari bahwa sebagian besar dari sistem kekebalan berhubungan langsung dengan sistem pencernaan. Dalam hal ini, kunyit mampu membersihkan tubuh dari limbah dan membantu penyerapan nutrisi penting dari seluruh makanan.

Nah, dengan memasukan kunyit menjadi bumbu masakan, sistem pencernaan menjadi lebih sehat sehingga fungsi sistem kekebalan tubuh lebih baik. Rutin konsumsi kunyit dapat membantu menjaga tubuh bebas dari bakteri, virus, dan mikroba, serta kerusakan oksidatif berbahaya dari radikal bebas.

Mengurangi Risiko Kanker

Satu fakta bahwa kunyit dapat mengurangi risiko kanker tuh karena kunyit mengandung antioksidan. Antioksidan adalah bahan utama untuk melawan kanker. Salah satu manfaat kunyit dalam mengurangi risiko kanker antara lain mampu memerangi peradangan kronis dan membantu tubuh melawan penyebaran sel kanker. Antioksidannya yang kuat ini mendukung kekebalan alami tubuh dan mencegah perkembangan kanker.

Sering Dipakai Masak, Apa Manfaat Kunyit bagi Kesehatan_halodoc

Seperti yang dilaporkan dalam Clinical Cancer Research, dengan tambahan  satu sendok makan kunyit per hari, kamu secara alami dan efektif dapat membantu menjaga tubuh terhindar dari kanker. Makanya, ada baiknya tuh membuat sendiri ulekan bumbu kuning untuk masakan. Selain bahan-bahan bumbunya lebih segar, cita rasa masakan pun ikut segar.

Btw, apa masakan berkuah santan favoritmu?

Kuliner Seafood Murah di Pantai Jetis, Cilacap

Kuliner Seafood di Pantai Jetis, Cilacap – Antara kaget dan penasaran, kenapa Cilacap bisa sepi wisatawan sementara tujuan wisata di sana menurutku banyak banget dan sangat beragam. Terlebih kulinernya, di sana terkenal dengan kuliner seafoodnya yang murah meriah karena banyak laut di sana. Apalagi jika belinya langsung di TPI (Tempat Pelelangan Ikan) yang ada di beberapa pantai, dijamin tidak ada kata mahal. Eh, tapi ini katanya, sih. Karena aku juga belum pernah kulineran di TPI sana. 😆

Jangankan extend, menjadi tujuan wisata saja sepertinya tidak masuk dalam benak wisatawan. Meski ada banyak destinasi wisata seperti pantai, kuliner, bangunan bersejarah, dan pariwisata lainnya yang bagiku sangat menarik untuk dikunjungi, Cilacap tetap sepi wisatawan.” Mas Pras mengungkapkan keprihatinannya atas minimnya antusias wisatawan untuk berkunjung ke Kotanya.

Untuk sedikit menghilangkan rasa penasaran akan apa yang telah diceritakan Mas Pras, akhir bulan Juni, aku dan tante sepakat untuk mengunjungi Kabupaten yang jarak tempuhnya tidak begitu jauh dari tempat tinggal kami, kira-kira 60km dari Banjarnegara atau 2 jam. Karena kami tidak ada rencana menginap, tempat wisata yang kami kunjungi pun tidak terlalu jauh dari kota. Bisa dibilang piknik ke Cilacap kali ini sebagai uji coba, merasakan atmosfer Cilacap yang tipis-tipis dulu. 😛

kuliner di pantai jetis (1)

Tujuan kami ke Cilacap hanya ingin ke pantai yang paling dekat dan paling mudah diakses, kemudian menikmati seafood on the spot sampai beneran kenyang. Pilihan destinasi wisata tersebut jatuh pada Pantai Jetis yang beralamat di Desa Jetis, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap. Yaps! Kuliner Seafood di Pantai Jetis.

Motoran ke Cilacap. Let’s go!

Jauh dari rencana yang seharusnya berangkat pukul 07.00 WIB, kami baru bisa berangkat pukul 09.00 WIB dengan mengendarai sepeda motor. 😆 Ini pertama kali aku naik motor ke Cilacap. Sebagai penikmat transportasi umum, sebenarnya aku ingin sekali naik bus atau kereta api menuju Cilacap. Namun, bus menuju Cilacap ini katanya sangat terbatas. Tidak setiap jam ada. Pun dengan Kereta Api dari Purwokerto menuju Cilacap. Ya…meski perjalanan menggunakan Kereta Api hanya 1 jam, tapi setidaknya bisa untuk melepas kangen naik kereta. 😀

Aku kira saat perjalanan menuju Cilacap bakal ada sesi istirahat di rest area karena capek berkendara, eeeh…belum merasa lelah kok tahu-tahu sudah mulai terlihat tambak udang. Alhamdulillaah merasa dekat ke Cilacap hanya berbekal petunjuk online yaitu google maps. Hahaha. Meski sudah tersedia petunjuk jalan, didukung dengan kondisi jalan raya yang bagus tetap saja kurang percaya diri. Mohon dimaklumi kalau tidak paham dengsn rute jalan, ya. 😛

Inginnya kami lewat jalan raya utama, tapi aplikasi dari google maps ini membawa kami melewati jalan alternatif. Tidak masalah, sih, karena pada akhirnya kami sampai juga di tempat tujuan. 😀

Sampai di TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Pantai Jetis, Cilacap.

Eh, ternyata Pantai Jetis ini dikelola oleh Desa Wisata Karangbanar. Aku tahu informasi ini dari karcis parkir yang di dalamnya mencantumkan pengelola obyek wisata dan juga tempat parkir. Ingin rasanya ngobrol-ngobrol dengan pemuda yang menjaga tempat parkiran, namun karena tidak ada keberanian untuk menyapa mereka, aku memilih untuk menuju TPI. Ya, setelah membayar retribusi parkir senilai Rp 5 ribu, mereka mengizinkan wisatawan mengendarai sepeda motor sampai kompleks TPI, bahkan keliling pesisir pantai.

Sesampainya depan TPI, rasa ingin segera menikmati olahan seafood makin tinggi. Tanpa pikir lama dan saking nafsunya, aku keliling pasar untuk membeli udang dan cumi-cumi. Dari kejauhan, lobster dan cumi nampak menggairahkan sekali. Aku langsung menyampaikan niat ke tante kalau aku mau beli 1 kilo untuk dimasak nanti. Bringassssss! 😆 😛 😛

Duh…kenapa udangnya pucat kayak aku, ya?” Aku membatin sambil melirik kiri-kanan kios di mana semuanya menawarkan udang, cumi, dan ikan laut. Karena merasa kurang gereget, aku pindah lapak dengan harapan dapat menemukan yang segar-segar kayak Kecemutku kalau habis mandi. Hasilnya? Sama saja, semua nampak layu tidak menggairahkan. Hahaha.

Mbak, para Nelayan tidak lama lagi mendarat. Belinya di TPI sana saja, lebih segar dan murah.” Seorang laki-laki yang sedang membeli udang bersama isterinya menunjukan tempat pesta seafood alisa TPI yang lokasinya bersebelahan dengan pasar ikan. Yaa….aku kira kami tidak boleh masuk TPI yang lokasinya tidak begitu luas, makanya menyusuri pasar untuk jajan seafood. 

Masakan seafood Bu Masiyah

kuliner dipantai jetis (1)

Menunggu para nelayan lumayan lama, ada 20 menit mungkin, akhirnya kami mendapat udang dan cumi segar! Satu per satu para nelayan membawa hasil tangkapannya. Dan di depan pintu masuk TPI, sudah antre para pelanggan, dong. Ketimbang menunggu lagi, kami masuk lewat pintu samping dan langsung memesan udang dan cumi berukuran sedang untuk dimasak. 😀 Btw, harga udang ukuran sedang di sini yaitu Rp 20 ribu per kilo. Sementara di tempatku biasanya Rp 35 ribu. Hanya selisih Rp 15 ribu. 😆

FYI, di Pantai Jetis ada beberapa warung yang membuka jasa memasak. Salah satunya yaitu warung Bu Masiyah. Warung yang cukup luas dan nyaman ini menawarkan beragam menu masakan seafood. Di sini, antara pedagang dan pemilik warung saling kontak. Pedagang ikan laut menawarkan beberapa warung yang buka pada hari itu dan melayani jasa memasak, kemudian wisatawan boleh memilih.

Kami memilih warung Bu Masiyah ini karena lokasinya paling dekat dengan TPI. Selain itu, warung ini sedang sepi pengunjung. Artinya, kami bisa lebih cepat makan siang! Hahaha. Ya, sudah saatnya makan siang dan perut sudah tidak bisa dikompromi.

Udang saus pedas, cumi goreng dan tumis kangkung menjadi menu makan siang kami. Rencana mau beli udang dan cumi satu kilo untuk dimasak, realisasinya beli setengah kilo saja sudah kenyang banget dan cuminya cuma seperempat kilo. Kenyang makan seafood di pantai rasanya beda banget dengan kenyang makan seafood di resto. Ini betul-betul nikmat kenyang yang tak terkira. Belum lagi ditambah view pantai dengan birunya laut dan langit yang cerah, senang-senang kenyang.

Cita rasa masakan seafood Bu Masiyah tergolong enak. Harumnya jahe di saus udang begitu terasa. Harga jasa memasaknya juga tidak mahal, hanya Rp 15 ribu per menu. Harga jasa memasak tentunya disesuaikan dengan banyaknya olahan. Harga jasa memasak satu kilo udang tentu berbeda dengan dua kilo udang, dong. 😉

PANTAI JETIS

FYI (lagi)aku ke Pantai Jetis pas hari Minggu, hari libur kerja. Namun tempat ini sama sekali sepi wisatawan. Warung-warung yang berada di kompleks pantai juga hampir semua tutup. Sepertinya hanya kompleks warung Bu Masiyah dan sekitarnya yang buka. Itupun hanya beberapa. Aku penasaran, dong, kenapa pantai ini bisa sepi banget padahal hari Minggu.

Usai makan siang, kami menuju pangkalan perahu Maliando Putra. Di sini wisatawan bisa sewa perahu dengan membayar Rp 50 ribu untuk satu perahu. Jika ingin lebih murah, wisatawan harus menunggu penumpang lain. Namun tidak dapat dipastikan juga akan ada penumpang lagi atau tidak. Menurut Pak Mul, salah satu sopir perahu motor, Pantai Jetis memang tergolong sepi. Pantai akan ramai jika musim libur sekolah dan lebaran, itu pun ramainya standard. Duh…ini beneran kunjungan wisatawan ke Cilacap begitu minim? Ini kenapa coba? Masih mencari tahu, tapi tentu bukan karena aksesibilitas karena banyak pilihan transportasi menuju Cilacap, dari pesawat sampai kereta api. Jadi, transpotasi bukan kendala utama, apalagi untuk moda kereta api ini banyak pilihan stasiun tujuan di Cilacap. Stasiun Sidareja, misalnya.

pantai jetis cilacap (2)

Jadi, tinggal menyiapkan waktu untuk kembali ke Cilacap dan mencoba menginap beberapa hari di sana. Traveling sambil cari tahu, kenapa Cilacap dengan ratusan destinasi wisata, wisawatan tetap sepi. Sabar ya, Mas Pras. Nanti akan indah pada waktunya. Sabar duluuuu. 😀

Baca juga artikel tentang Pengalaman ke Pantai Jetis Saat Pandemi.

GyudaQ Japanese BBQ: Makan Sepuasnya dengan Harga Minimalis

GyudaQ Japanese BBQ – Berkuliner atau makan diluar saat ini sepertinya sudah menjadi kebutuhan. Minimal sebulan sekali atau bahkan seminggu sekali, banyak yang mengagendakan untuk makan diluar. Alasannya? Ingin mencoba menu baru di suatu resto, atau kangen masakan di resto langganan. Nah, kalau aku sendiri? Emm… 😉

Tentu karena doyan makan! 😆 Bagiku, berkuliner ngga harus di rumah makan mewah, resto mahal, tapi jika ada tempat makan yang menyajikan banyak menu, bervariasi, murah, dan enak banget, ya samperiin lah. 😉 Seperti GyudaQ Japanese BBQ yang berlokasi di Purwokerto.

Jarak tempuh dari Banjarnegara menuju Purwokerto hanya membutuhkan waktu 2 jam menggunakan transpotasi umum Bus. Ngga dibela-belain banget ke sana, sih. Cuma kalau sudah sampai Purwokerto, ya musti mampir dan nyobain Japanese foodnya GyudaQ. 😀

gyudaq bbq - auce

ngabisin ini semua di gyudaq bbq…

GyudaQ Japanese BBQ adalah restoran All You Can Eat pertama di Purwokerto. Restoran ini pertama kali dibuka pada pertengahan tahun 2018. Restoran yang mengusung Japanese Food sebagai spesialisasi hidangannya berlokasi tak jauh dari pusat Kota Purwokerto. Berbagai menu buffet siap memanjakan lidah para penggemar masakan Jepang, termasuk lidah aku yang suka mencoba masakan baru.

GyudaQ Japanese BBQ sebagai restoran All You Can Eat memiliki tiga pilihan paket yang dapat dipilih. Pilihan paket tersebut adalah  standard buffet, regular buffet dan premium buffet. Jika memilih menu standard buffet, kamu dapat menikmati pilihan sajian berupa short plate, chicken fillet, chicken wings, all vegetables, all additional, sushi standard, all appetizer, all furay, all dessert dan all beverages. Paket standard buffet dibanderol dengan harga Rp.101.000,-.

Sementara jika memilih paket regular buffet, kamu dapat menikmati semua item yang ada di standard buffet ditambah sirloin, all seafood, sushi regular, ramen,  chawan musi dan gyudon. Untuk dapat menikmati seluruh varian menu tersebut, kamu cukup membayar Rp. 149.000,-. Gilaaa…langsung ngiler pingin chawan musi. 😀

Nah, jika ingin yang lebih lengkap, maka paket premium adalah pilihan yang tepat. Dengan harga Rp.179.000,- konsumen bebas memilih semua item pada paket regular buffet ditambah premium beef platter, udon, beef sushi, salmon sushi, chicken ramen, dan salmon ramen. Duileeeh…yang lengkap gini lebih menggoda, ya. Hahaha.

Btw, seluruh item di buffet GyudaQ Japanese BBQ bisa diambil sepuasnya untuk kemudian diolah sendiri. Kamu bebas mengolahnya dengan 2 cara yang tersedia, yakni grill dan shabu. Ada banyak dipping sauce yang bisa dipilih untuk melengkapi pilihan menu grill. Sementara untuk shabu disediakan 2 varian kuah, yakni kuah kaldu dan kuah tomyam.

Ughhh…ini sungguh tidak bisa didiamkan begitu saja. Secara, aku hobi banget makan Shabu. Fufufu. Kebayang Shabu dengan kuah Tomyam, pastinya seger banget karena aku lebih suka kuah Tomyam dengan harumnya bumbu yang khas.

gyudaq bbq purwokerto
tempatnya gyudaq bbq purwokerto adem…

Sebelum memesan all yu can eat, kamu harus memahami peraturan yang berlaku di GyudaQ Japanese BBQ, diantaranya yaitu:

  • Waktu meniikmati hidangan selama 90 menit.
  • Jika melampaui batas waktu maka akan dikenakan denda sebesar Rp.50.000,- per 30 menit.
  • Hidangan yang tersisa di meja akan dikenai denda sebesar Rp.50.000,- per 100 gram.
  • Hidangan tidak dapat dibawa pulang, hanya dapat dinikmati di Restoran GyudaQ.

Selain menyajikan hidangan buffet All You Can Eat a la Jepang yang lezat, suasana Jepang juga cukup kental terasa di resto GyudaQ. Pilihan ornamen kayu yang dominan, mural bertema Jepang di dinding, hiasan pohon bunga sakura dan sambutan hangat para pelayan menggunakan Bahasa Jepang membuat nuansa kejepang-jepang-an terasa semakin hidup.

Selama 90 menit bersantap di Restoran GyudaQ Japanese BBQ kamu akan dimanjakan oleh ruangan yang full AC dan wifi. Restoran GyudaQ Japanese BBQ juga menyediakan smooking area dan meeting area. Mau ada acara kantor, bareng taman-teman, keluarga, atau komunitas, tidak perlu bingung lagi. Menu masakan Jepang siap menemani!

Area parkir yang tersedia untuk mobil dan motor juga cukup luas sehingga kamu tak perlu mengkhawatirkan kemanan kendaraannya. Fasilitas umumnya nyaris sempurna, ya.

Kalau udah lihat menu-menu masakan Jepang, rasa-rasanya tidak peduli dengan body yang makin bulet gini. Seperti harus mencicipi masakan Jepang dalam porsi besar, namun harga minimalis. 😀

GyudaQ Japanese BBQ:

Jl. Kongsen no. 24, Karangbawang, Purwokerto Selatan, Banyumas.

Telepon: (0281) 643135.

Jam operasional: 11.00-23.00 WIB.

Amrina Gallery, Destinasi Wisata Instagramable yang Menyenangkan

Tahun ini banyak bermunculan destinasi wisata baru di Banjarnegara. Mulai dari wisata alam yang dikembangkan menjadi wisata berbasis petualang seperti Igir atau Bukit, sampai dengan wisata belanja. Pertumbuhan dan perkembangannya pun makin pesat seakan tak ingin ketinggalan dengan pariwisata dari Kabupaten lain yang terus berinovasi.

Merasa mempunyai karakter yang unik, Bu Ina, sapaan akrab pemilik Amrina Gallery, turut membuka dan mewarnai ragam pariwisata di Banjarnegara. Amrina Gallery bisa dibilang destinasi wisata kekinian dengan konsep hampir 80% menawarkan spot foto instagramable yang saat ini sedang digandrungi para generasi millenial.

Berangkat dari hobi mengkoleksi barang-barang antik dan juga pakaian, mantan pramugari tersebut membuat galeri dan butik di rumahnya yang beralamat di Jl. Sunan Gripit No. 7, tepatnya 50 meter utara pertigaan Gayam. Ancer-ancernya yaitu dari pertigaan gayam atau lampu merah, ke utara.

Tak hanya itu, Bu Ina juga membuat cafe dengan konsep kekinian, baik dari sisi tempat maupun penyajian menu. Cafe ini masih berada dalam satu lokasi, hanya saja konsepnya out door dan didukung dengan beberapa spot foto menarik.

Nah, berikut tampilan Amrina Gallery dari berbagai sisi dan pasti akan menggugah jiwa narsis kamu.

AMRINA GALLERY

Daya tarik utama wisata Amrinya Gallery tentunya ada pada galerinya. Ya, galeri yang berisi koleksi benda-benda antik ini akan menjadi pusat perhatian saat kamu masuk kompleks Amrina Gallery. Seluruh koleksi tersebut berada di dalam sebuah joglo yang berada di belakang rumah owner.

Seperti bangunan Joglo pada umumnya, dinding-dinding rumah yang terbuat dari kayu jati ini terlihat sangat menarik. Terlebih desainnya nampak elegan dan kekinian. Dari depan joglo, galeri ini bisa dijadikan latar belakang foto yang tak ada duanya. Pun dengan samping kiri galeri, penambahan bunga dan pepohonan hijau membuat kamu bakal betah mencari konten foto di sini.

Saat masuk ke galeri, kamu akan menjumpai benda-benda antik hasil koleksi dari owner Amrina Gallery. Ada lesung, pawon yang lengkap dengan perabotan masak zaman dulu, sepeda onthel, tokoh pewayangan dan masih banyak koleksi lainnya. Di sini kamu dapat foto dengan benda koleksi yang ada sebagai properti foto, dengan catatan tetap menjaga utuh benda-benda tersebut.

FYI, galeri ini merupakan satu-satunya galeri di Banjarnegara yang menampilkan koleksi benda atik milik pribadi. Untuk masuk sini, kamu akan dikenai biaya Rp 3.000 per orang. Kamu juga bisa sewa baju lawas untuk berfoto di sekitar gallery dengab biaya sewa baju Rp 15.000 per orang.

AMRINA BUTIK

Berawal dari hobinya yang suka belanja -ini beneran horang kaya-, kadang ada beberapa baju yang dibeli tapi ngga terpakai. Ketimbang cuma jadi pajangan, Bu Ina pun membuka butik sebagai pelengkap wisata Amrina. Tak hanya baju dan kain batik koleksinya, Amrina Butik juga selalu update stok baju.

Ketika mendengar kata butik, pasti kamu akan berpikir tentang mahalnya harga baju. Ya, kan? Mungkin itu butik sebelah, berbeda dengan Amrina Butik yang menawarkan koleksi baju mulai dari harga Rp 50.000. Haaah…emang ada baju 50 ribu di butik? Eeng…ngga usah kaget, gitu. Butik ini bisa dibilang untuk semua kalangan. Pun dengan modelnya, mulai untuk remaja, sampai tante-tante yang girang shoping. Lengkap!

Berada di ruang depan, kamu dapat melihat beragam koleksi baju dan kain dengan harga terjangkau dan kualitas premium.

AMRINA CAFE

Di Banjarnegara, konsep cafe dengan tempat yang instagramable dan penyajian makanan yang unik hanya bisa kamu temui di Amrina Cafe. Penyajian Mie Kuah, misalnya. Di sini kamu ngga akan menjumpai mie kuah dalam mangkuk karena penyajiannya menggunakan Batok.

Penggunana Batok sebagai tempat saji ini ngga serta merta sebagai pembeda dalam penyajian menu makanan, namun sekaligus memperkenalkan produk UKM Kabupaten Banjarnegara tepatnya dari Desa Berta, Kecamatan Susukan yang memproduksi aneka macam kerajinan berbahan dasar batok.

Tak hanya Mie Kuah dalam Batok, Sphagetti Carbonara yang biasanya disajikan dengan plating yang elegan, di sini penyajiannya justeru lebih sederhana yaitu menggunakan piring seng motif daun khas zaman dulu. Unik, bukan? 😉

Selain penyajian, konsep tempat duduk yang disediakan, tuh, ramah banget buat foto-foto. Di sebelah selatan, misalnya. Terdapat satu set tempat duduk lengkap dengan koleksi payung dari Bali. Jika bisa mengambil angle foto, kesannya sedang makan di Pulau Dewata, lho. 😀 Lalu, di sebelah barat juga masih ada tempat duduk yang lucu banget buat foto-foto. 😉

Oiya, menu utama Amrina Cafe adalah Spaghetti. Kamu ngga usah ragu untuk memesan menu di sini karena harga yang ditawarkan sangat terjangkau, mulai Rp 10.000 per porsi. Selain Spaghetti dan Mie Kuah, kamu juga HARUS BANGET nyobain ayam petis, ya. Selain jenis ayamnya adalah ayam kampung dengan daging yang empuk, petisnya gurih banget dan bikin kangen!

CAMILAN

Buat kamu yang kurang suka makanan berat karena sudah kenyang atau berat badan sudah beraaat, kamu bisa memesan camilan di sini. Iya, ke Amrina Cafe cuma pesan camilan, tuh, ngga apa-apa karena di sini juga menyediakan aneka camilan.

Biasanya kalau ngedate, gitu, kan suka malas makan, ya. Pinginnya ngemil saja, tapi yang banyaaaaak. 😀 Kamu bisa pesan pisang goreng bertabur keju, mendoan, atau camilan lain yang tersedia di daftar menu. Harga camilan di Amrina Cafe mulai dari Rp 5.000 per porsi. Murah meriah banget!

SPOT FOTO

Ini, nih, yang lagi digandrungi kaum millenial. Adalah wisata yang menawarkan spot selfie. Selain Cafe, Butik, dan Galeri, Amrina juga menawarkan spot selfie yang ngga bakal kamu dapat di tempat lain.

Dengan konsep wisata yang kekinian, sebenarnya tiap sudut Amrina Gallery mengandung KONTEN. Iya, dari kamu masuk kompleks Amrina Gallery, di depan butik terdapat dinding yang diisi dengan berbagai jenis bunga tempel. Kemudian lanjut menuju bagian tengah terdapat mural yang didesain oleh Mas Ade, seniman muda berbakat dari Mandiraja, Banjarnegara.

Mural di sini terbagi menjadi beberapa obyek dalam satu dinding, yaitu suasana cafe, jalanan yang dilengkapi gerobak sapi, angkringan dan kucing, tugu yogyakarta, gerobak dawet ayu dan candi arjuna.

Obyek ini masing-masing memiliki filosofi, selain turut mengenalkan obyek wisata dan kuliner khas Banjarnegara, Bu Ina juga tetap menyisipkan tugu Yogya sebagai ikon Kota Yogyakarta yang mana kota tersebut turut memberi andil bagi keluarganya. Semacam ada kenangan yang susah dilupakan di kota tersebut. Pun dengan kucing yang di angkringan karena keluarga Bu Ina adalah pecinta hewan manis berkumis. 😀

FASILITAS

Kurang lengkap rasanya jika sudah mengumbar mesra hubungan, tapi ngga membeberkan tanggal akad. Iyaa…takut cuma mesra-mesraan dowang, tapi ngga dikawinin, syakiiitnyaaaaa. 😀

Ulangi lagi!

MUSHOLA AMRINA
Mushola….

Kurang lengkap rasanya jika sudah membeberkan segala obyek wisata dengan bombastis, namun ternyata fasilitas umumnya NOL! Ini kadang bikin geleng-geleng kepala. Kabar baiknya, nih, fasilitas umum seperti toilet, mushola, dan Wi-Fi yang super kenceng bisa kamu dapat di sini. Hanya saja, tempat parkirnya masih terbatas. Untuk kedepannya, semoga owner Amrina dapat memperluas halaman parkir, ya.

Disaat banyak obyek wisata mengusung tema vintage dan atau minimalis untuk bangunannya, Amrina Gallery justeru menawarkan bangunan dengan konsep lawas namun tetap kekinian. Berani menjadi pembeda, bukan?

Things to do in Banjarnegara? Lets go to Amrina Gallery!

Notes: sebagian foto di atas hasil jepretan @jeimifa dan @roisardian

AMRINA GALLERY, BOUTIQUE, AND CAFE

Jl. Sunan Gripit No. 7 (50 meter utara pertigaan gayam)

Jam Buka: 09.00-21.00 WIB

Reservasi: +62 813-3848-1633

Sukinya X.O Suki Signature Purwokerto, Segarnya Maknyus!

Beberapa penyebab yang kadang membuatku malas makan yaitu karena ngga ada kuah dan sambal. Ini serius, badan segede ini kalau makan terus kering kerontang, rasanya kurang greget. Duuuh…apalah artinya makan tanpa kuah, kurang nikmat. Pun makan tanpa pedas-pedas alias cabai atau sambal, kurang greget juga.

Bagiku, masakan berkuah, dan pedas manjadi penambah napsu makan setelah nasi yang pulen. Makanya saat ke Rita Supermall Purwokerto, aku memilih X.O Suki Signature sebagai tempat kulineran malam itu. Kalian pasti sudah paham makanan khas Jepang yang satu ini lah, ya. Makanan segar di mana penyajiannya dengan panci yang di dalamnya terdapat menu-menu Suki seperti seafood, sayuran, pangsit, lalu dimasak dengan cara direbus. Maknyus banget!

Aku datang ke sini pas banget malam Minggu, kebayang ramainya, kan. Hari biasa saja Suki selalu ramai, apalagi malam Minggu. Banyak penikmat Suki yang berdatangan, mulai dari remaja sampai orang tua beserta keluarga. Gawl, ya. 😛

Kenapa X.O Suki Signature Purwokerto?

Tentunya bukan tanpa sebab aku memilih makan Suki di sini. Selain tempat yang strategis yaitu berada di sebelah kanan pintu masuk Rita Supermall, resto ini selalu diserbu pengunjung. Ramainya tempat kulineran kalau bukan karena diskon, sudah pasti karena kualitasnya bagus, masakannya endeeus. Ya, kan. Ditambah lagi, aku dapat rekomendasi dari seorang teman yang tinggal di Purwokerto, doyan jajan, tapi tetap saja cungkring. Siapa lagi kalau bukan Mbak Olip. 😀

KULINER PURWOKERTO SUKI
Kuliner juga butuh pendampingan…wkwkwk

“Mari, Mbak. Silakan pilih menunya.” Waitress yang mengenakan seragam warna hitam dengan logo X.O Suki di saku kirinya langsung menghampiriku. Karena saat itu datang bareng Mbak Olip, akhirnya Waitress memilih untuk sekadar memperhatikan kami dari jauh. Mungkin kami sudah terlihat mahir buat pilih menu kalik, ya. Padahal aku sok tahu banget. Ya gimana ngga sok tahu, banyak banget wadah yang tersusun rapih di dalam frezeer, dan aku ngga tahu mana-mana saja yang layak dicoba. Pokoknya asal berdiri di depan freezer, lalu sok milih-milih.

Pinginnya, sih, milih semua. Apalagi X.O Suki Signature Purwokerto, tuh, ngga membatasi sampai berapa menu. Asal punya duit buat bayar, ya pilih lah sesuka hati. Menu selalu fresh, karena tiap hari selalu melakukan order di pusat Resto yaitu Surabaya.

Ada berapa wadah di dalamnya? Ratusan! 😆 Lalu, ada berapa wadah yang aku pilih? Lebih dari lima! 😛

Memilih Suki Sesuka Hati

“Mas, kok, wadahnya warna-warni nggemesin, sih. Kan jadi pingin bawa pulang wadah beserta isinya.” Candaku kepada Mas Dodo, sodara jauh Mbak Olip yang tiba-tiba datang di tengah-tengah kami. 😀

“Ini wadahnya memang sengaja dibuat warna-warni. Selain lebih menarik, juga sebagai pembeda harga.”

Aku manggut-manggut tanpa tanya harga karena bagiku ngga penting. *padahal, sih, lupa tanya* Yaudah, harga menunya aku copas dari blog Mbak Olip saja biar aman, ya. Hahaha. Kalau wadah warna putih Rp 15.800, hijau Rp 18.800, kuning Rp 19.800, dan keranjang sayur Rp 13.800.” Penjelasan yang detail, bukan? Iyalaaah, nyonteeek. 😀

Menu Suki yang aku pilih yaitu Smoke Beef Enoki, Jamur Es, Bakso Ikan, Sayuran, dan Mie Ikan. Kemudian ada Pangsit Kucai, dan Tsukune. Untuk minumnya, kami mencoba minuman baru yaitu X.O King Mango, dan X.O Queen Chery.

Masak Sendiri vs Masak Bareng

“Masak Suki mah cipiil, gampiiil. Tinggal dimasukan semua menu ke dalam panci, Suki siap dimasak.”

Ya betul. Bahan-bahan yang sudah diambil tinggal dimasukin ke dalam panci yang sebelumnya sudah diisi kuah kaldu, tapi karena di X.O Suki Signature Purwokerto juga menawarkan pendampingan buat masak Suki, yaudah manfaatin aja kan. 😀

Secara tempat, X.O Suki Signature Purwokerto tergolong luas. Satu meja bisa digunakan sampai empat orang. Tempat duduknya juga nyaman. Bersih pula. Karena tiap sudutnya instagramable, rasanya masak sendiri maupun bareng-bareng tetap saja terlihat instagenik kalau difoto. 😆

sumpit suki
Sendiok dibikin sumpit… 😀

Perlu kalian tahu, adanya interaksi dengan para waiter atau waitress di sini, aku jadi tahu kalau sendok itu bisa difungsikan sebagai penjepit. Semacam capit, gitu. Kan norak banget, meski sudah berkali-kali menjajal ngga bisa juga. Hahaha.

Tomyam atau Sup Seafood

Eeeeh…ini apa-apaan, kok ada sup seafood segala? Hahaha. Jadi gini, panci yang buat masak, tuh, disekat menjadi dua, gitu. Satunya buat kuah dengan rasa asam, pedas, segar, yaitu tomyam. Ingat, Tomyam, bukan sayur asem. Tapi Tomyam ini kelewat asem menurutku. Duuh…dasarnya ngga begitu doyan rasa asam, sih, ya. Kalau boleh request, khusus untuk Tomyam bumbunya bisa dikonfirmasikan dulu kepada pembeli. Asamnya sedang, atau lebih. Pedasnya sedang, atau pedas banget. 😉 Lalu kuah satunya lagi adalah kuah kaldu yang rasa asin-asin segar. Ini yang aku katakan Sup Seafood. 😀

Karena aku orangnya fleksibel, pasti lah dua-duanya dicoba. Dan ternyata, ya, yang namanya Mie Ikan dimana komposisi Ikannya dari Ikan Tuna, itu gurih banget. Terus, Jamur Es dan juga Si Enoki, kenyalnya ngga abis-abis. Belum lagi bakso ikan. Bakso yang aku kira bakal biasa saja rasanya, ternyata dengan tingkat kekenyalan yang melebihi Mie Ikan, menambah selera ngemil bakso bertambah. Iya, ini Bakso buat dicocol sama saus sepertinya juga tambah gurih. Hahaha.

Belum lagi Tsukune, mirip sate buntel, gitu. Cuma dipanggang terus ditambah bumbu saus, gurih banget. Tsukune merupakan salah satu jenis Yakitori (olahan sate) yang ada di X.O Suki Purwokerto. Masih banyak macam Yakitori lainnya yang layak dicoba, lho.

Suki di X.O Suki Purwokerto, Harga Bersahabat

FYI, ada lebih dari 50 Resto X.O Suki di Indonesia. Tercatat Suki di X.O Suki Purwokerto harganya paling ekonomis dibanding dengan X.O Suki di daerah lain. Yogyakarta, misalnya. Jadi kalau kamu main ke Purwokerto, ngga ada salahnya nyobain Suki di sini, ya. X.O Suki Purwokerto berada di lantai dasar Rita Super Mall. Jangan ragu untuk mencicipinya. 😉

X.O Suki Signature Purwokerto

Rita Supermall Purwokerto GF No.01

Instagram: @xosuki_purwokerto

Buka tiap hari dari jam 10.00-21.30 WIB

Telpon (0281) 7771398

Pie Cassava Dawet, Alternatif Oleh-oleh Khas Banjarnegara

Aku punya teman di Malang, tiap kali aku main ke sana dia selalu minta dibawain Dawet. Kangen Dawet Ayu Banjarnegara, katanya. Iseng banget, ya. Ngga dibawain, kasihan. Misal dibawain sudah pasti basi. Perjalanan ke Malang menggunakan akomodasi kereta api membutuhkan waktu dari 10 jam. Kecuali cuma bawa cendolnya. 😆

Memang, untuk mencicipi kuliner khas Banjarnegara ngga harus datang ke Banjarnegara karena sekarang makin banyak penjual yang menjajakan Dawet, tersebar di seluruh nusantara. Dawetnya pun makin banyak kreasinya, ya. Tapi perlu kamu tahu bahwa, Dawet yang legit dan segarnya tak ada duanya, tuh, hanya bisa dinikmati di daerah asal yaitu Banjarnegara. Asli.

Nah, melalui event Wing Craft Expo yang diselenggarakan bulan lalu, aku jadi tahu bahwa ada kreasi lain dari Dawet yaitu dalam bentuk Pie atau Pai. Pie Cassava Dawet, namanya.

Pie atau Pai adalah makanan yang terdiri dari kulit kue kering dengan isi yang beraneka ragam. Karena ini Pie Dawet, tentunya isinya ya cendol, dong. Dan kalian tahu, kan, bahan utama pie yang berupa kulit kue kering ini terbuat dari tepung.

OLEH-OLEH BANJARNEGARA ONLINE
Pakcaging desainnya luar biasa, menarik….

Tepung yang digunakan untuk membuat kulit Pie biasanya yaitu tepung terigu atau tepung dengan merk tertentu. Namun berbeda dengan Pie Cassava Dawet, kulit Pie berbahan dasar tepung mocaf. Ini salah satu yang menarik dan membedakan Pie dari Banjarnegara dengan Pie dari kota lain. Kenapa Pie dari Banjarnegara menggunakan tepung mocaf?

FYI, kapasitas produksi singkong atau ubi kayu di Kabupaten Banjarnegara lebih dari 200 ton lebih per tahun. Ini termasuk banyak banget karena hampir tiap petani di sini menanam singkong. Setidaknya ada 19 Kecamatan di Banjarnegara yang mempunyai komoditas singkong. Tapi siapa sangka, banyaknya hasil bumi berupa Singkong ternyata kurang mensejahterakan kehidupan masyarakat karena harga jual yang sama sekali ngga menjanjikan. Untuk bulan ini, mungkin Rp 500-900 per kg. Sementara untuk melakukan panen, para petani membutuhkan banyak biaya, mulai dari pemetikan sampai singkong dibawa ke pasar atau penjualan.

Miris, kan?

Beruntung saat ini di Banjarnegara makin banyak pemuda yang kreatif. Seperti Mbak Dini dan teman-teman. Mereka memanfaatkan Singkong untuk diolah menjadi tepung mocaf, tepung rendah gula.

OLEH-OLEH KHAS BANJARNEGARA
Pai Dawet, The Next oleh-oleh khas Banjarnegara….

Tepung yang dimodifikasi dengan teknik fermentasi menggunakan mikrobia kini mulai banyak digunakan oleh masyarakat Banjarnegara. Tepung mocaf memiliki karakteristik yang cukup baik untuk mensubstitusi atau menggantikan 100% penggunaan tepung terigu. Di beberapa warung yang menyajikan gorengan pun sekarang sudah mulai menggunakan tepung mocaf. Saking lagi boomingnya tepung mocaf, di Banjarnegara dibentuk Komunitas Pecinta Mocaf, lho. 😆

PIE DAWET
Pilihan rasa lainyya, Cokelat, Strawberyy…

Nah, karena sudah ada Pie Cassava Dawet, mungkin ngga harus bawa cendol lagi ke Malang, ya. Apalagi packagingnya cantik banget, pasti si dese juga tertarik. Sehat dan enak pula, yummmii. 😀

Sensasi Makan Masakan Korea di BuldaQ Korean BBQ Purwokerto

😆 😆 😆 😆 Annyeonghaseyo…AnnyeonghaseyoAnnyeonghaseyoAnnyeonghaseyo😆 😆 😆 😆

Resto yang dari luar nampak begitu tenang, sukses membangunkan generasi menunduk, termasuk aku, yang sedang membalas chat sambil jalan. 😀 Bagaimana tidak, sepertinya hampir seluruh karyawan BuldaQ menyambut kedatangan para penikmat makanan Korea dengan cara mengucap salam sapa a la Korea. Yang bikin greget, nih, sambutan dari mereka ngga nanggung-nanggung. Dengan nada delapan oktaf, mereka kompak mengucap Annyeonghaseyo!

Ngga tau kenapa, rasanya seperti mendapat surprise, gitu. Kaget yang bikin nyengir-nyengir karena biasanya cuma dapat sapaan salam santun penuh pasrah dari para pramusaji resto. 😀 Ya kaaan?

Seorang waitress yang mengenakan kaus oblong warna hijau toska medampingi kami sedari pintu masuk resto. Dia menawarkan tempat duduk, membantu memilihkan menu makan, sampai dengan menjelaskannya secara detail menu-menu yang akan kami pesan. Ya maklum lah, ya, jiwa ngapak mana paham masakan korea. Eh, ini aku, ding. Teman-teman yang lain, mah, penikmat masakan Korea semua. 😆

Resto Makanan Korea
Makanan enak gini, disenyumin dowang. 😀 This is Chicken Pop Corn Sauce with Strawberry Smoothies…

Apa yang kalian tahu tentang masakan Korea? Dari citarasanya, mungkin. Pastinya ada yang khas, kan. Lalu, jika ditanya makanan favoritnya (masih makanan Korea), kira-kira kamu bakal jawab apa? 😆

Aku, dong, ngga paham apa-apa tentang kuliner Korea, tapi bahagia tak kira saat diajak Mbak Olip ke BuldaQ Korean Barbeque, sebuah resto yang menawarkan makanan Korea asli, bukan KW dua apalagi lima. 😀 Perlu diingat, resto ini berlokasi di lantai 1 Rita Super Mall Purwokerto. Berada di deretan foodcourt-nya Rita Super Mal Purwokerto.

Eeeeh...jangan pada tanya dalam rangka apa kami makan-makan. Anak Banyumasan, mah, guyup. Kalau memang perlu makan ramai-ramai, ngapain harus makan sendirian di ponjokan! Apalagi kalau sistemnya gratisan, ngga bakal kenyang kalau dilahap sendiri, lho. 😛

Btw, selain Mbak Olip, saat itu aku datang ke BuldaQ Korean BBQ bareng Tante, Pungky, dan Mas Topan. Beruntung, siang itu resto belum begitu ramai. Iya, dari luar baru terlihat sepasang anak manusia yang sibuk bolak-balik lembaran buku menu.

BuldaQ Rita Supermall

Seperti ini, nih, dinding cakepnyaa… 😆 This Is Seafood Skewers

Karena saat itu resto belum begitu ramai, kami bebas memilih tempat duduk. Dan perlu kamu tau, meski resto ini ngga begitu luas, tapi layout tempat duduknya bervariasi. Karena kami berlima, maka memilih tempat duduk yang memanjang. Dari pintu masuk langsung ambil kanan. Asyiknya, nih, di belakang kami adalah dinding bergambar. Lukisannya cakep pula, khas Jepang, gitu. Pokoknya jadi sok manja gitu, deh. Bawaannya ingin pepotoan terus. 😛

Masakan Korea yang ditawarkan BuldaQ Korean BBQ sangat beragam. Dan kalau ngga lihat daftar menu, aku ngga bakal bisa ngucapin nama menunya. Ngga bakal hapal pula. Sampai aku menuliskan blog post ini pun masih nyontek nama menunya. Dasar ndeso, ya. Wkwkwk

Sensasi Makan Masakan Korea di BuldaQ Korean BBQ Purwokerto

Jadi nih, ya, aku pernah makan di salah satu resto yang ada di Kuningan City, Jakarta. Aku makan di sana tentu ngga sendirian. Sepupuku yang tinggal di Jakarta mengajak aku untuk mencicipi masakan a la Korea, gitu. Katanya, mumpung aku ke Jakarta harus mencoba kuliner yang ngga biasa. Yaudah, aku memilih menu yang aku lupa namanya karena emang susah diingat dan aku asal milih, gitu. Songong banget, ya. Hahaha. Tanpa menunggu lama, pesananku datang. Dan perlu kamu tahu, para pelayan di sana, tuh, hanya mengantar menu saja. Sementara aku ngga bisa memasaknya meski semua alat dan juga bahan sudah tersedia. Kampungan banget, kan? 😆 😆 Parahnya, nih, ternyata sepupuku ini punya misi buat menertawakan aku di retso itu. Kan ngeselin banget. 😳

Kejadian seperti di atas ngga bakal kamu alami saat kulineran di BuldaQ Korean BBQ Purwokerto. Kamu akan mendapat pengalaman yang berbeda. Para waitress and waiter siap melayani penuh. Sekadar mendampingi, atau sekalian memasakan segala menu yang kamu pilih. Ini menyenangkan banget karena aku suka melihat atraksi masak-masak, gitu. 😛

Buat pemanasan, kami memesan tiga menu ringan ditawarkan oleh Mbak Dini (sebut saja Mbak Dini, biar makin akrab). Dua menu ringan yaitu sate seafood dan Ayam goreng bertabur wijen. Bhahaha. Emang ada makanan Korea macam itu? Ya ngga mungkin lah.

Seafood Skewers, Buldaq Skewers, dan Chicken Pop Corn Sauce

Seafood Skewers (isinya crab stick dan chikuwa) dan Buldaq Skewers (isinya crab ball dan sosis) adalah menu pertama yang keluar dari dapur BuldaQ. Makanan ringan ini cuma disajikan dua tusuk dalam satu porsi. Harganya ? 1.500 atau Rp 15.000 per porsi. Btw, ini pertama kali aku makan Chikuwa. Tetnyata asyik juga makan sate ini, kenyal-kenyal, gitu. Tambah nikmat lagi karena di tambah dengan mayonais.

Makanan ringan selanjutnya yaitu Chicken Pop Corn Sauce yang dibanderol dengan harga ? 2.300 atau Rp 23.000. Menu ini berisi daging ayam yang digoreng dengan tepung. Mirip-mirip kentucky, tapi yang ini ngga renyah. Aku cuma nyobain satu potong dowang yang rasa manis, ternyata kurang nendang karena aku ngga begitu doyan masakan manis. 😉 Beruntung ada Kimchi, asinan a la Korea, gitu. Cocok lah buat dicocol bareng si ayam, meski ini sebenarnya gandengannya si woosamgyeob. 😀

😆 Chijeu Chicken. 😆

Chijeu Chicken, ini menu sukses bikin aku bengong. Dalam satu plate sudah tersedia bahan untuk dimasak, ada ayam goreng, potato, dan mozarela. Si Mbak Dini ini membantu kami memasakannya. Ayam dengan ukuran sedang dipotong-potong terlebih dahulu, kemudian dengan lihai dia mencampurkan keju mozarela sampai akhirnya berwujud seperti permen karet.

Masakan Korea di Purwokerto

Kegirangan lihat Mbak Dinai masak ini…

Aku suka banget melihat atraksi saat memasak Chijeu Chicken. Pas bagian motong ayam, tuh, Mbak Dini terlihat begitu santai. Gunting dengan ukuran sedang dia pegang, menggunakan tangan kanan. Lalu di tangan kirinya mengapit daging ayam dengan alat penjepit, gitu. Dan Ayam pun siap digulung dengan permen karet mozarela. Hahaha. Gimana rasanya? Asinnya si mozarela dan pedas manis saus yang telah menempel di ayam, tuh, ternyata klop. Lebih greget karena ada mozarelanya.

Satu porsi Chijeu Chicken dibanderol dengan harga ? 8.000 atau Rp 80.000. Menu ini bisa buat ramai-ramai, ya. Soalnya bisa jadi sampai enam gulung, gitu.

😉 Woosamgyeob. 😉

Aku baru tahu bahwa, irisan daging sapi untuk menu makanan korea ternyata ada banyak pilihan. Daging murni tanpa lemak, misalnya. Kalau ngga salah ingat, daging ini ada dibagian perut Si Sapi. Beberapa pilihan BBQ Grilled antara lain; Wooseol, Galbi dan Woosamgyeob. Range harga antara Rp 60.000 sampai Rp 155.000 per porsi. Kalau mau nambah condiment atau bumbu lagi, tinggal bayar Rp 10.000 per porsi.

Makanan Korea di Purwokerto
Bahan-bahan buat woosamgyeob <—ini dibaca apaa? 😀

Kali ini aku nyobain Woosamgyeob. Irisan daging sapi dipanggang terlebih dahulu sampai matang atau setengah matang. Jangan lupa apinya kecilan saja, ya. Biar ngga gosong. Supaya sedikit ada aroma wangi, ditambah irisan bawang bombay. Awalnya aku ngga yakin bisa nelen daging sapi yang dipanggang itu, tapi setelah aku gulung dengan selada, lha kok enak tertandingi. Hahaha. Ini tip simpel buat yang ngga bisa makan daging sapi panggang utuh. Dibalut dengan selada, beres urusannya dan kamu akan mendapat pengalaman baru. 😆

😛 Budae Jjigae 😛

Budae Jigae, nama menunya bagus, ya. Bisa dibilang ini adalah Sup. Ya, sup a la Korea. Menu ini termasuk porsi besar, harganya pun lumayan, yaitu ? 9.900 atau Rp 99.000. Namun akan menjadi terjangkau bila dinikmati sampai lima orang. Iya, kami berlima ngroyong menu ini dan ngga habis. 😆 Iyalah pasti ngga habis, lihat saja menu-menu sebelumnya. Ada berapa menu yang sudah kami makan coba? Klengers, gengs! 😀

Budae Jigae ini adalah sup yang di dalamnya ada sayuran, bakso ikan, seafood, jamur, sebutir telur, dan mie. Semua bahan dimasak dengan nyala api kecil supaya lebih sedap, seperti halnya masak woosamgyeob. Kuah Budae Jigae terasa lebih gurih dan sedikit pedas saat ditambah dengan saus khas Korea. Eeemmmh…sekalinya makan-makan, ternyata ngabisin enam masakan korea. Kebayang kenyangnya, kan. Hahaha.

Abis kenyang karena makanan, kami minum green tea yang telah dipesan bareng-bareng. Minuman ini tak punya banyak rasa, tapi lumayan buat menyeimbangkan lidah yang sebelumnya telah lupa diri. 😆

Buat kamu yang punya agenda jalan-jalan ke Purwokerto, jangan lupa nyobain masakan Korea di BuldaQ Korean BBQ, ya. Buka tiap hari, lho. 😉

BuldaQ Korean BBQ

Lantai 1, Rita Supermall Purwokerto; Telp. (0281) 7773574.

Web: www.buldaq.com, Instagram: @buldaqq.bbq

Harga Makanan: Rp 15.000-155.000, Harga Minuman: Rp 14.000-Rp 46.000

Jam Operasional: setiap hari pukul 10.00-22.00