Pengalaman Vaksin Covid-19 di RSUD Hj. Anna Lasmanah
Pengalaman Vaksin Covid-19 di RSUD Hj. Anna Lasmanah menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi saya yang sedang menikmati peran sebagai Busui (Ibu Menyusui). Ya gimana, hamil dan melahirkan di masa pandemi saja sudah membuat saya banyak prihatin. Sampai menjadi ibu menyusui, ternyata pandemi belum juga usai, wabah virus corona masih ada di dunia, dan mau tidak mau saya harus mengikuti vaksin demi menjaga kesehatan diri, bayi, dan juga keluarga. ๐
Nyali saya untuk mengikuti vaksin bisa dibilang sangat kecil. Terlebih saat mendengar berita perihal vaksin yang katanya bahaya bagi Busui, saya pun sempat mengurungkan niat ikut vaksin. ๐ Ternyata ciut banget nyalinya. ๐
ย
Sejak pemerintah mulai menyelenggarakan vaksin Covid-19, saya menjadi salah satu dari sekian banyak Busui yang ragu atau takut dengan pemberian vaksin Covid-19. Ya…bagaimana tidak ragu, banyak isu yang beredar tentang bahaya vaksin Covid-19 untuk Ibu menyusui. Bagaimana tidak takut, kalau benar apa yang diberitakan oleh media bahwa pemberian vaksinasi dapat membahayakan bayi, pasti Busui memilih untuk tidak vaksin. ๐
Menyikapi hal itu, saya pun mencari tahu kebenarannya dengan cara tanya langsung kepada beberapa teman yang bekerja di bidang kesehatan dan browsing mengenai berita tersebut. Tak lupa saya mempersiapkan paket data internet favorit yaitu Smartfrem Gokil Max yang mana kartu perdana prabayar ini mempunyai kuota ter-gokil dan dapat digunakan di kota-kota tempat kalian tinggal.
Menyiapkan Paket Data Internet untuk Browsing.
Saya adalah pengguna setia Smartfren. Tidak heran kalau saya selalu update berita tentang provider yang beberapa waktu lalu baru melakukan uji coba jaringan 5G, khususnya untuk paket data internet. Maklum, pengguna internet aktif. ๐ Saat ini ada Paket Smartfren Gokil Max yang memberikan kuota internet lokal 24 jam. Kuota ini dapat digunakan di beberapa lokasi yang sudah ditentukan. Paket ini makin gokil karena di dalamnya terdapat extra kuota hingga 70 GB yang bisa digunakan pada jam 01.00-05.00 WIB.
ย
Selain gokilnya paket data yang diberikan, Smartfren juga sering bagi-bagi hadiah, lho. Silakan ikuti saja akun sosial media Smartfren, ada banyak kuis di sana. Atau kalau tiap hari ingin dapat hadiah, rajin-rajin lah tengok aplikasi MySmartfren. Yups, download aplikasi MySmartfren di smartfren kamu untuk bisa ikutan Rejeki WOW Periode 2. Ada banyak hadiah yang bisa didapatkan.
Benarkah vaksin Covid-19 Bahaya bagi Ibu Menyusui?
Ragu atau takut setelah membaca berita yang sedang viral adalah hal yang wajar. Seperti berita tentang bahaya vaksin bagi Ibu yang sedang menyusui. Berita ini sempat viral melalui platform sosial media Facebook pada 14 Maret 2021. Padahal kita semua tahu pada awal tahun ini, pemerintah sedang gencar-gencarnya melakukan sosialisasi vaksin Covid-19 kepada masyarakat. Mengajak seluruh masyarakat melakukan vaksinasi supaya tubuh semakin kuat dan meminimalkan paparan virus corona.
ย
Berita yang diunggah si Facebook menjadi viral karena di dalamnya menyebutkan bahwa penyuntikan vaksin Covid-19 pada Ibu Menyusui akan menimbulkan bahaya bagi anak. Status selengkapnya seperti berikut.
“Jika Anda seorang Ibu Menyusui, bayi Anda bisa mendapatkan efek samping yang serius.”
Dalam status tersebut, pengguna akun tidak menyebutkan efek samping vaksin bagi Busui. Sebagai pengguna sosial media yang cerdas, tentu berpikir ulang dan tidak bisa langsung menerima statement tanpa ada penjelasan lebih detail. Rasa khawatir pasti ada, namanya manusia, ya. Saya sebagau Busui langsung mencari kebenaran berita tersebut, dong.
Oh…ternyata vaksin covid-19 bahaya bagi Busui itu HOAX!
Faktanya, saat browsing saya menemukan berita di laman website Kominfo yang isinya penjelasan dari Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkesย dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan, seorang Ibu menyusui bisa menerima vaksin tanpa adanya syarat khusus, karena setelah melahirkan dan mulai menyusui bayinya, maka sudah layak untuk diberikan vaksinasi. Pemberian vaksinasi memberi manfaat bagi bayi dari penularan virus karena antibodi dari ibu menyusui yang ditransfer melalui ASI dapat melindungi bayi yang menyusui.
ย
Dilansir dari laman alodokter.com, bahwa ada sejumlah nutrisi yang diberikan Ibu kepada anaknya melalui ASI. Salah satunya yaitu zat antibodi yang dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh anak dan tidak dapat digantikan dengan pemberian susu formula. Penjelasan lebih lanjut, bahwa antibodi utama dalam ASI yaitu imunoglobulin A (IgA). Zat ini paling banyak terkandung di dalam kolostrum dan dapat melindungi tubuh bayi dari infeksi.
ย
Akhirnya, saya sebagai ibu menyusui merasa tenang dan tidak ragu lagi mengikuti vaksin covid-19.ย ย
Prosedur Pelaksanaan Vaksin Covid-19 di RSUD Hj. Anna Lasmanah, Banjarnegara.
Program vaksin Covid-19 di Kabupaten Banjarnegara merupakan program pemerintah melalui Dinas Kesehatan Kabupaten setempat sebagai salah satu cara menambah kekebalan tubuh dan memutus mata rantai penyebaran virus covid-19.
ย
Vaksinasi kali ini merupakan vaksinasi tahap kedua di Kabupaten Banjarnegara. Sebelumnya, ada pemberian vaksin tahap pertama yang diberikan kepada pimpinan daerah dan seluruh tenaga kesehatan di Kabupaten Banjarnegara. Kemudian dilanjutkan dengan vaksinasi tahap kedua yang diberikan kepada para anggota dewan dan tenaga kesehatan yang belum mendapatkan vaksin pada tahap pertama, tokoh agama, dan para pegawai pada instansi pelayanan publik.
ย
Seluruh pegawai yang bekerja fokus terhadap pelayanan publik memang mendapat prioritas vaksin karena setiap hari berinteraksi, bersinggungan dengan masyarakat. Termasuk saya.
ย
Sebelum mengikuti vaksin, instansi tempat saya bekerja terlebih dahulu mendata pegawai-pegawai yang memenuhi kriteria pemberian vaksin untuk kemudian dikirim ke Dinas Kesehatan Kabupaten setempat. Kurang lebih dua minggu setelah pendataan, kami pun mendapat jadwal vaksin covid-19.
ย
Mulai dari sini, saya deg-deg-deg. Meski sudah tahu bahwa vaksin tersebut aman untuk Busui, tetap saja takut. Tapi kali ini takutnya beda, lebih pada keluhan-keluhan yang dirasa setelah vaksin. ๐ Ah…manusia, ya. Memaang! ๐
ย
Kebetulan saat itu saya memilih jadwal vaksin di liar kelompok yang sudah ditentukan kantor. Selain masih khawatir dengan berkerumun, saya lebih nyaman berangkat vaksin sendiri. ๐ Peserta vaksin covid-19 akan melewati tahapan alur empat meja. Berikut prosedur pelaksanaan vaksinasi yang bertempat di RSUD Hj. Anna Lasmanah, Banjarnegara.
Alur Meja 1 yaitu pendaftaran peserta vaksin.
Petugas akan menanyakan asal instansi sebelum lanjut ke proses berikutnya. Meski sudah dilakukan pendataan, peserta vaksin harus melakukan pendaftaran ulang. Semacam check in, gitu. Di sini peserta harus menunjukkan KTP untuk pencocokkan data. Setelah data dinyatakan cocok, peserta diminta untuk melanjutkan tahapan proses ke meja 2.
Alur meja 2 yaitu pengecekan kondisi tubuh atau skrining.
Di sini saya diminta untuk mengisi data diri dan data penting lainnya pada selembar kertas yang sudah disediakan, semacam formulir. Untuk data penting lainnya disajikan dalam bentuk pertanyaan dan sudah ada pilihan “iya atau tidak”. Data tersebut terkait dengan riwayat kesehatan termasuk penyakit penyerta atau bawaan.
ย
Setelah pengisian data selesai, petugas yang saat itu bertugas yaitu dr. Danu membacakan ulang data sebagai bentuk konfirmasi. Ternyata di formulir tersebut ada pertanyaan “apakah Anda sedang menyusui?” Tentu saya menjawab, iya. Untuk pertanyaan yang satu ini, dr. Danu melakukan konfirmasi dan memberitahukan kepada saya kalau Ibu menyusui aman untuk divaksin.
ย
Proses terakhir di meja 2 yaitu pengecekan tekanan darah dan cek saturasi oksigen oleh seorang bidan yang bertugas.ย
Alur meja 3 yaitu pemberian vaksin.
Alhamdulillaah tekanan darah saya saat itu normal yaitu 100/80. Kemudian untuk saturasi oksigennya 98. Karena semua normal, saya pun ikut antre vaksin.
ย
Pihak RSUD menyediakan dua tempat vaksin, yaitu untuk perempuan dan laki-laki. Tempat vaksin ini ada dalam satu ruang, hanya saja untuk yang perempuan ditambah dengan bilik atau pembatas dari kayu untuk kenyamanan.
Alur meja 4 yaitu observasi.
Seluruh peserta yang telah divaksin harus melalui tahap observasi minim 10 menit dan maksimal 30 menit. Tahapan observasi dilakukan sebagai bentuk antisipasi. Iya, dikhawatirkan ada Kejadian Ikutan Paska Imunisasi. Mengalami pusing atau mual-mual, misalnya. Karena daya tahan tubuh seseorang saat divaksin tidak sama, tentu ini menjadi pertimbangan tim medis.
ย
Sambil observasi, petugas meja 4 menyiapkan kartu vaksinasi Covid-19. Kartu ini berisi data diri, nomor tiket, tempat vaksin dan tentunya riwayat pemberian vaksin Covid-19.
Pengalaman Mengikuti Vaksin Covid-19 di RSUD Hj. Anna Lasmanah, Banjarnegara.
Kamis, 04 Maret 2021, saya datang sendiri untuk vaksin Covid-19 vaksin dosis pertama. Sesuai jadwal, harusnya saya vaksin pertama di bulan Februari. Namun karena saat itu ada suatu hal yang tidak bisa saya tinggalkan, akhirnya saya memutuskan untuk menunda vaksin.
ย
Alhamdulillaah…meski dari atas nana instansi saya sendirian, saya tetap mendapatkan perlakuan yang sama dengan peserta lainnya. Tidak didahulukan, tidak juga diikutkan kloter paling akhir pada hari itu juga. Pokoknya sesuai antrean.
ย
Pelayanan dan para petugas vaksin Covid-19 memberikan layanan yang sangat memuaskan. Mulai dari awal pendaftaran, yang dilayani oleh dua petugas (perempuan), ramah-ramah banget. Kemudian, di meja dua juga yang namanya dr. Danu suaranya lembut dan ramah. Sampai pada petugas yang memberikan vaksin juga baik banget. Membantu mengarahkan peserta dan ada komunikasi. Jadi yang mau diencus enggak tegang. ๐
ย
Petugas meja empat juga komunikatif dalam menyampaikan hasil vaksinasi. Mereka juga menyampaikan jadwal lanjutan vaksin dosis kedua yaitu pada 24 Marer 2021, sembari menyerahkan kartu vaksin. Saya melihat tim vaksin covid-19 di RSUD Hj. Anna Lasmanah, tuh, kompak. Saling membantu.
ย
Saya sudah dua kali vaksin, lho. Bagaimana dengan teman-teman, nih. Sudah vaksin atau belum?
Leave a Reply