Kahyangan Skyline Wonosobo: Sport, Wisata & Rekreasi

Kahyangan Skyline Wonosobo (2)

Kahyangan Skyline Wonosobo – Aku pernah mengajak suami untuk mengunjungi Kahyangan Skyline. Sebuah obyek wisata buatan yang menyuguhkan pemandangan telaga dari atas bukit yang mana di sana wisatawan bisa menjajal olahraga Paralayang dan juga Camping. Niatnya, aku juga akan mengajak anak-anak turut bersama kami. Namun karena sudah masuk musim hujan dan banyak pertimbangan dari suami termasuk jarak tempuh yang jauh, rencana piknik pun gagal. Hiks

Sedih? Pastinya, dong. Apalagi kami sudah lama sekali enggak piknik. Rasanya kangen capek berjamaah, euy. 😀 Namun  karena cuaca memang sedang enggak menentu, kadang panas banget, terus tiba-tiba hujan. Kadang juga mendung sepanjang hari, tapi sama sekali enggak hujan.  Aku pun memilih untuk menyimpan niat bertamasya ke Kahyangan Skyline. Iya, menyimpan untuk nanti dikeluarkan lagi di waktu yang tepat. *teteup* 😀

Setelah satu minggu berhasil tersimpan, rencana piknik kembali datang. Kali ini yang mengajak adalah Ibuku. Ketika orangtua yang meminta untuk refreshing, rasanya enggak kuasa untuk menjawab “malas, enggak mau, lagi capek, atau banyak deadline.” Karena Mbah Uti-nya anak-anak enggak tau mau kemana karena yang penting refreshing, aku pun mengajak suami dan adikku untuk main ke Kahyangan. Alhamdulillah…

Kahyangan Skyline Wonosobo

Perjalanan Menuju Kahyangan Skyline Wonosobo.

Minggu, 18 September 2022, kami berangkat dari rumah kira-kira pukul 09.00 WIB. Kebetulan kami sedikit paham jalan menuju Kahyangan. Tempat yang menjadi patokan pertama kami yaitu PLTA Garung. Mulai dari sini, kami sepakat mengandalkan google maps karena belum paham betul titik yang dituju.

Setelah PLTA Garung terlewati, patokan kedua kami yaitu obyek wista Telaga Menjer. Menurut G-Maps, lokasi Kahyangan ini enggak jauh dari Telaga Menjer. Namun karena minimnya papan informasi menuju lokasi, kami akhirnya bertanya kepada orang setempat yang sedang memandu parkir di tempat parkir Telaga Menjer.

Dari Telaga Menjer, ternyata masih lurus baru kemudian ambil arah kanan untuk sampai ke Kahyangan. Memasuki kawasan wisata, mobil kami disetop petugas yang berjaga di patrol. Ternyata kami harus membayar tiket tanda masuk Wisata Alam Seroja. Iya, meskipun destinasi wisata yang menjadi tujuan kami adalah Kahyangan, tapi pengunjung tetap harus membayar retribusi tiket senilai Rp 5 ribu per orang.

Aku tahu destinasi wisata Kahyangan Skyline berada di atas atau perbukitan. Tapi aku baru tahu kalau jalan menuju obyek wisata tersebut tenyata enggak lebar dan hanya bisa dilewati satu mobil saja. Artinya, wisatawan yang menggunakan moda transportasi mobil atau minibus harus bergantian. Tapi pengunjung enggak perlu khawatir karena pengelola wisata sudah menyiapkan strategi atau menyiasati supaya lalu lintas dapat berjalan aman dengan cara  buka tutup jalan dengan menggunakan alat bantu Handy Talky (HT) sebagai alat komunikasi.

Lebih dari itu, jalan menuju lokasi lebih kurang 2 km belum diaspal. Masih berupa batuan kecil yang tertata rapi tapi tetap menguji adrenaline. Duh…enggak terbayang kalau ke Kahyangan naik sepeda motor dengan mengajak anak seperti rencana aku sebelumnya. Encok banget pasti ini pinggang. 😀

5 Aktivitas yang Bisa Dilakukan di Kahyangan Skyline.

Masuk lokasi Kahyangan, aku langsung mencari tempat istirahat yang nyaman buat keluarga. Apalagi kami membawa bayi, jadi tempat yang adem menjadi pilihan tepat. Karena berada di puncak, tentu siang hari dengan cuaca yang panas bikin enggak tahan.

Pengelola wisata sudah menyediakan banyak tempat duduk yang dilengkapi dengan payung untuk beristirahat. Tapi karena saking banyaknya wisatawan yang datang, kami enggak mendapatkan lokasi tersebut. Beruntung ada lokasi yang lumayan luas, adem karena pepohonan, dan kosong. Kami pun merapatkan barisan di sini, duduk beralaskan rumput sintetis sambil mencari inspirasi kegiatan atau aktivitas seru yang dapat dilakukan di Kahyangan.

Berikut 5 Aktivitas yang dapat dilakukan di obyek wisata Kahyangan Skyline Wonosobo.

1. Berfoto Dengan Backgorund Telaga Menjer. 

  • Spot dengan Tempat Duduk.

Berada di paling atas, berseberangan dengan bukit yang bisa buat camping, spot foto dengan tempat duduk dan meja ini banyak diminati oleh generasi milenial. Mungkin karena lokasinya di puncak, jadi yang paling banyak menyerbu adalah para remaja. Dengan cuaca yang panas menyengat, mereka tetap bertahan buat duduk-duduk di sini, lho. Hebat banget! 😀

  • Spot dengan Tempat Tidur Jaring.
Menjaga Keseimbangan pH Kulit Sudah Seperti Kewajiban.
Spot Dari Atas Kahyangan…

Dilihat dari desainnya, tempat tidur jaring ini terlihat aman dan kuat. Namun karena berada di ketinggian, enggak banyak juga orang tua yang berani untuk sekadar duduk di sini. Lagi-lagi, ini spot cocok untuk remaja dan mama muda yang banyak gaya dan sok tenang di atas Kahyangan. 😀 Seandainya enggak panas menyengat, aku bakal betah tiduran di sini. Pemandangannya asoi geboy, gengs. 😛

  • Spot Jembatan Kaca.

Nah, kalau ini berada di lantai dasar. Jembatan kaca dengan lebar kira-kira 3 meter enggak pernah sepi pengunjung. Mau anak kecil, Emak-emak, Embah-Embah, mereka berusaha untuk berfoto di sini meskipun sebenarnya beberapa ada yang terlihat takut. 😀

Jembatan Kaca di Kahyangan Skyline (7)
Spot Foto dari Atas Jembatan Kaca….

Di sini ada batas maksimal pengunjung untuk berfoto. Dan spot ini juga diawasi oleh petugas, lho. Yups, ada petugas yang berjaga untuk mengatur keamanan berfoto. Aku senang, tuh, kalau ada tempat wisata yang seperti ini. Pengelolanya betul-betul bertanggungjawab untuk meminimalkan risiko-risiko.

Selain spot foto dengan latar belakang Telaga, di sini juga bisa mendapatkan foto bagus dengan latar belakang Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing jika sedang enggak tertutup awan.

2. Menjajal Olahraga Paralayang.

Berbeda dengan biasanya, aku enggak mencari tahu informasi Kahyangan baik melalui sosial media maupun media online lainnya. Enggak heran ketika masuk lokasi, mulai jalan menuju tempat istirahat, aku terkaget melihat ada orang yang sedang main Paralayang.

Ini kali pertama kami melihat pertunjukan Paralayang dari dekat. Biasanya melihat hanya di televisi atau melalui gadget. Kami pun terpesona dengan show ini. Dan ternyata, yang sedang main Paralayang adalah para atlet yang kebetulan sedang berwisata di Kahyangan. Jadi, mereka bisa action tanpa bantuan operator. Untuk dapat menjajal Paralayang, wisatawan harus mengeluarkan budget Rp 500 ribu per orang dengan durasi kurang lebih 20 menit.

3. Bermain di Mini Playground.

Playground di Kahyangan Skyline (10)
Playground di Kahyangan Skyline…

Kali ini, anak-anak bisa merasakan kebagahian ikut piknik bersama keluarga karena di Kahyangan menyediakan Playground. Tempat main untuk anak di sini enggak begitu luas. Mainannya pun terbatas. Namun wahana ini bisa membuat anak-anak senang dan menikmati Kahyangan dari sisi anak-anak. Cukup membayar Rp 10 ribu per anak, krucil bisa bermain sampai puas di mini playground.

4. Jajan di Dalam Lokasi Wisata.

Buat yang doyan jajan enggak perlu khawatir karena di Kahyangan menyediakan dua warung. Satu warung connect dengan obyek wisata, ini menyediakan beragam jajanan yang disukai anak. Ada Boba di sini, lho. 😆

Kahyangan Skyline (11)
Tempat Jajan di Dalam Lokasi Wisata…

Lalu, ada satu warung yang menyediakan jajanan super lengkap, mulai dari es krim, tempe kemul, jajanan anak, mie kuah, dan makanan berat. Tapi untuk ke warung ini, pengunjung harus keluar dari obyek wisata karena belum connect dengan Kahyangan Skyline.

5. Menjajal Camping di Bukit Kahyangan.

Nah, buat yang punya rencana menginap di Kahyangan, kalian bisa mencoba camping di bukit Kahyangan. Pengelola telah menyediakan camping ground yang lokasinya berada di atas bukit Kahyangan. Tenang, untuk sampai ke Bukit, tuh, enggak membutuhkan banyak tenanga, kok. Paling jalan kaki enggak sampai lima menit sampai. 😀

HTM & Fasilitas.

Sebelum masuk dan menikmati apa yang ada di Kahyangan, kami membeli tiket masuk. Harga tiket masuk yaitu Rp 10 ribu/orang. Anak usia di atas tiga tahun sudah harus membayar tiket masuk. Kali ini Kecemut sudah masuk hitungan karena sudah berusia hampir tujuh tahun. Sementara Adiknya dan Ponakan Bayi belum masuk dalam hitungan tiket masuk.

tiket masuk kahyangan skyline
Menuju Tempat Pembelian Tiket…

Dan berikut beberapa fasilitas umum pariwisata yang dapat digunakan oleh wisatawan ketika berkunjung ke Kahyangan Skyline.

  • Akses atau jalan menuju obyek wisata tergolong cukup mudah. Namun, ketika hampir tiba di lokasi akan menjumpai kondisi jalan yang belum diaspal dan hanya bisa untuk jalan satu mobil atau bus saja.
  • Area parkir sangat luas. Parkir antara sepeda motor, mobil, dan bus, masing-masing terpisang.
  • Tempat Sampah dapat ditemukan dengan mudah.
  • Terdapat mushola, namun di luar obyek wisata.
  • Toilet.
  • Area Food Court.

Jam Buka.

Kahyangan Skyline dibuka mulai pukul 08.00 WIB-17.00 WIB. Bagi pengunjung yang masih ingin menikmati suasana Kahyangan di atas pukul 17.00 WIB, pengelola wisata memberikan izin. Hanya saja, para petugas sudah enggak berada di tempat. Hanya ada satpam saja. Untuk mendapatkan akses masuk di atas jam 17.00 WIB, bisa langsung kontak ke nomor 0821-3671-6232 atau DM akun Instagram Kahyangan Skyline @kahyanganskyline.

Tempat Parkir di Kahyangan Skyline (8)

Lokasi.

Kahyangan Skyline beralamat di Desa Tlogo, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Untuk rutenya sudah saya tulis di atas, ya. Baca lagi di paragaraf awal Perjalanan Menuju Kahyangan Skyline. Dari tempat tinggal aku, Banjarnegara jarak tempuhnya kira-kira 45 km dari alun-alun Banjarnegara. Kalau dari alun-alun kota Wonosobo, kira-kira 15 km. Lebih akuratnya cek di Google Maps saja, ya!

 

First impression, aku merasa nyaman dan aman berwisata ke Kahyangan Skyline. Ditambah dengan melihat tragedi ada mobil mogok di tanjakan, aku tambah merasa aman. Bagaimana tidak, ternyata pengelola sudah tanggap dan punya solusi akan risiko-risiko yang bakal terjadi ketika kendaraan sedang berusaha naik sampai lokasi.

Di tanjakan ada banyak petugas yang berjaga. Mereka dengan cepat mengambil batu sebagai pertolongan pertama, kemudian beberapa petugas menahan mobil kami dari belakang. Anak perempuanku sampai terkagum karena melihat mereka yang sat set banget. Mobil di depan mulai melaju, petugas pun memberi aba-aba kalau mobil kami yang ada di belakangnya bisa mulai dijalankan.

Kalian pernah mengunjungi Kahyangan Skyline, Wonosobo? Boleh dong bagikan pengalaman lewat kolom komentar, ya! 😉

You Might Also Like

Leave a Reply