Kayak di Telaga Merdada
“Waaaah…Telaga Merdada cantik banget! Tapi, kok, seperti ngga ada aktivitas di sekitar Telaga, ya?” Batinku kala itu saat berada di kompleksΒ Candi Wisanggeni, Candi mungil yang ada diΒ Bukit Pangonan. Dan ketika aku tanyakan kepada tukang parkir dekat Museum Kailasa, memang jarang ada aktivitas di sana. Paling hanya para Petani yang menggarap ladang, dan segelintir Pemancing di tepi telaga. Itu pun ngga tiap waktu. Tapi itu dulu, dua tahun silam.
Bertepatan dengan event Merdada Back to Nature, yaitu pada akhir bulan Oktober 2017, Telaga Merdada resmi menjadi destinasi wisata baru di dataran tinggi Dieng. Karena mengusung temaΒ back to nature, obyek wisata ini betul-betul alami. Ya, selain digunakan untuk pengairan ladang para petani setempat, telaga terluas di Dieng dimanfaatkan untuk wisata. Dalam hal ini, Pokdarwis Desa Karangtengah membuat aktivitas di Telaga dan sekitarnya. Salah satunya yaitu Kayak atau Kano.
KayakΒ adalah sebuah perahu kecil bertenaga manusia. Biasanya dengan bagian depan dan belakang tertutup, sehingga hanya menyisakan lubang seukuran awak dilengkapi dengan dayung dan berkepala tunggal atau ganda. Pun di Telaga Merdada yang berlokasi di Desa Karang Tengah, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara. Kayaknya sudah modern, ngga lagi menggunakan kayu, melainkan bahan dari material lain yang entah itu dari plastik atau apalah aku ngga paham. Hahaha.
Pengalaman Pertama Kali Kayak.
Aku hampir merasakan Kayak di Situ Patenggang, Bandung. Hanya saja, kala itu di sana masih menggunakan kayu. Tapi sayang banget, keluar dari Kawah Putih hari sudah petang. Aku pun gagal ketemu mas-mas ganteng yang katanya mirip Nicholas Saputra versi instruktur Kayak. π Makanya, ketika ada kesempatan untuk nyobain Kayak, aku langsung nyari teman buat duet! Hahaha.
Akhirnya…bersama teman-teman Blogger dalam acara Famtrip Banjarnegara yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Banjarnegara, aku berhasil menikmati Kayak sampai tengah telaga dengan luas mencapai 18 hektar. Ya…meski saat itu kabut sedang tebal-tebalnya, bagiku ngga masalah. Karena pengalaman baru itu lebih penting! Uuwh…keprokin, dong. π
Dududuh…kenapa jadi sombong, ya. Padahal waktu itu aku main Kayak bareng Mas Topan. Ya, aku memilih Kayak berkepala ganda karena memang ngga punya keahlian mendayung. Mendayung di air yang tenang, tuh, ngga semudah mendayung saat di Sungai Serayu. π Kataku, Kayak membutuhkan tenaga yang cukup ekstra karena hanya mengandalkan dua atau satu peserta saja. Padahal sebenarnya mendayung dengan santai pun bisa. Malah katanya lebih tenang dan bisa bermain-main sesuka hati. Tapi dasarnya emang penakut, melihat dayung tertidur di atas Kayak saja keringat sudah bercucuran. π
Aku merasa beruntung karena dapat partner Mas Topan yang jago main Kayak. Di atas Kayak, aku cuma sok pura-pura mendayung. Padahal, jelas-jelas kekuatan dayung ada di Mas Top. Aku hanya sesekali saja mengikuti perintah Mas Top untuk dayung samping untuk memutar balik Kayak. π Sebenarnya dia pingin naik Kayak sendiri, lho. Tapi karena aku pingin ngerasain Kayak juga, terpaksa dia mau jadi partnerku. Kasihan sama Ibu satu anak ini. π
Di sini juga tersedia Kayak single, lho. Jafi kamu yang masih single ngga usah beesedih, ya. Masih banyak temannya. π Buat kamu yang udah lihai mendayung atau hendak mencari ketenangan, coba saja Kayak dengan kepala tunggal. Aku melihat Mas Pras dan Mas Ojo mendayung sendirian, tuh, kelihatan asyik banget. Nyamperin para Petani yang sedang istirahat di ladang, dan para pemancing yang dengan sabar menunggu umpan. Betul-betul sampai tepi banget. Asyik, bukan?
Mungkin Ini Ketakutan yang Muncul Saat Akan Kayak.
“Kayak aman ngga? Gimana kalau air pada masuk? Kira-kira tenggelam ngga?” Kayak aman, asal terus didayung. Soalnya kalau ngga didayung, kamu ngga akan merasakan asyiknya kayak. Iya, masak sudah di atas Kayak, bawa dayung, tapi cuma diam saja di tengah telaga, kan cubangets. Apalagi kalau sendirian. π Terus nih, memang ada kemungkinan air masuk ke dalam Kayak. Tapi tenang karena yang masuk itu ngga berlebih. Ngga sampai menimbulkan tenggelam. π
“Gimana kalau nanti Kayaknya terbalik karena kesalahan sendiri?” Ini pikiran jelek yang muncul di awal-awal saat melihat luasnya Telaga. Buat kamu yang punya pikiran sama dengan aku, bisa banget minta tolong sama tim yang ada di situ untuk menjadi sopir Kayak. Seperti aku yang saat itu ngikut Mas Topan. Posisi aku di depan, tapi jarang mendayung. Dan itu ngga masalah, asal salah satu ada yang bisa mendayung. π
“Lalu, gimana kalau tiba-tiba di depan ketemu ular atau buaya? Kan ngeriii.” Nah ini, kamu harus tenang kalau punya pikiran semacam ini. Lagi-lagi aku menyarankan untuk mengjak tim atau teman-teman Pokdarwis Desa Karangtengah yang standby di tempat untuk menemani kamu keliling Telaga Merdada yang memesona.
FYI, di telaga ini banyak terdapat berbagai macam fauna seperti Burung Belibis dan Jalak Sungu. Di sekitar telaga juga terdapat agro Kentang, Carica dan berbagai macam sayuran. Sesuai slogannya, kan, back to nature!
“Aku ngga bisa mendayung. Ngga punya tenaga karena keburu habis buat mikirin mantan pacal yang bentar lagi nikahan.” Mungkin ini ketakutan terakhir. Tenaaaang tenaaang, ini ngga masalah karena dengan membayar Rp 50 ribu, sudah termasuk pendampingan instruktur. Pilih Kayak yang isi duaaaaaa, yaaaa. π
Ini Alasan Kenapa Kalian Musti Nyobain Kayak di Telaga Merdada.
Selain suguhan alam sekitar telaga yang memikat, mungkin empat alasan ini cukup menguatkan kenapa kamu harus mencoba Kayak di Telaga Merdada.
- Akses Mudah. Lokasi telaga cukup dekat dengan Kompleks Candi Arjuna, yaitu kira-kira 3 km, artinya Telaga Merdada mudah dijangkau. Iya, secara wisatawan kalau Dieng sebagian besar singgah di kompleks Candi Dieng. Makanya, lokasi ini mudah ditemukan. Aksesnya pun cukup mudah, termasuk jalan menuju telaga.
- Biaya Murah. Satu Kayak dibanderol Rp 50.000. Eeeh, ini bukan jualan. Maksudku, kalian cuma bayar Rp 50.000 per Kayak. Kalau lagi pingin ngirit, kalian bisa nyobain Kayak yang dua kepala, lho. Kan bayarnya jadi dibagi dua. Hahaha. Dan Rp 50 ribu ini sudah termasuk tiket masuk senilai Rp 5 ribu dan kuliner yang bakal bikin kangen.
- Kulinernya bikin kangen! Jadi, dengan bayar Rp 50 ribu, tuh, udah termasuk makan. Dan paket makannya adalah Nasi Jagung, Ikan Asin, Tempe Kemul dan Urab. Uuuhw…niqmad banged, kan? Sayangnya, package nasi jagungnya dimasukin plastik. Coba kalau dibuntelΒ menggunakan daun pisang, ya. Sepertinya tambah enak! Dan daun pisang ini bisa sekalian buat alas makan. Ennnaaaaq enaaaq terus pokoknya!
- Jaminan Bisa Ngga Basah! Yes, jaminan banget, apalagi bagi kalian yang ngga bawa atau minim baju ganti. Kayak itu ngga harus basah, kok. Ngga seperti arung jeram. Sebelum naik Kayak, air yang masuk atau membasahi tepat duduk bisa dibersihkan terlebih dahulu dengan dilap menggunakan kanebo. Aku sama Mas Topan aman, lho. Celana dan baju ngga basah sama sekali karena memang berusaha untuk ngga basah. Main dayungnya pun pelan-pelan. π
Omong-omong, fasilitas pendukung seperti tempat makan warung kopi, di sini belum tersedia. Kamu bisa beli jajan dulu di mini market kalau perlu, ya. Halaman parkir persis di depan Telaga pun belum begitu luas, tapi sih bisa buat parkir mobil, mini bus, dan sepeda motor. Dan kalau pingin buang hajat, kamu musti jalan kurang lebih 300 meter karena letak Toilet ada di sebelah kanan telaga.
Oiya, di Desa Karangtengah, Kecamatan Batur, sudah terbentuk Desa Wisata dan mempunyai cukup bayak potensi wisata. Kalau kalian ke Dieng, coba mampir ke Desa Wisata Karangtengah, ya. Selain Kayak, kalian bisa nyobain Trekking keliling Telaga Merdada, Camping di Bukit Pangonan, Camping di Sekitar Telaga, Memancing, Wisata Agro, atau Melihat Batuan Andesit. Sementara untuk potensi lain, aku belum mencari tahu. MungkinΒ next time. π
Sudahkah kalian siap nyobain Kayak di Dataran Tinggi Dieng? π
Ella Fitria
Uwwww bikin pengin main kayak lagi deeeh
Havid Adhitama
Ngga overload itu kayak nya dinaikin mba idah? ?
YSalma
Dieng selalu hanya lewat aja hiks,
Suatu waktu harus diniatkan dataran Dieng harus jadi tujuan berkunjung.
Kayak ditelaga sendirian bukan takut ga bisa ngedayungnya, Dah,
ntar halu ketemu pangeran ular putih π
Noe
Beberapa kali ke tmo wisata yg ada kayaknya, aku gk pernah coba, malaaas. Haha. Tp itu di pantai sih, beda kali ya klo di telaga kaya gini. Patut dicoba, π
Astin Astanti
Banjarnegara potensi wisatanya banyak sekali ya Bun, jadi pingin eksplore yang deket-deket dari Cilacap saja dulu baru ke arah Timur. Gaidin ya, Bun