Pabrik Keramik Mustika Klampok, Banjarnegara
Pabrik Keramik Mustika Klampok – Melewati gapura kokoh, dimana teko keramik dengan warna cokelat yang berada samping lengkungan gapura menjadi simbol telah memasuki kawasan Sentra Industri Keramik Klampok Banjarnegara. Sekira lima ratus meter dari gapura tersebut, terdapat rumah toko (ruko) keramik yang berderet di kanan-kiri Jalan Raya Klampok.
Empat ruko dengan nama yang sama, yaitu Keramik Mustika, adalah deretan ruko pertama yang bisa disinggahi jika kamu datang dari arah timur. Keramik Mustika, sebuah industri kerajinan keramik milik keluarga; orangtua beserta anaknya. FYI, Purwareja Klampok atau yang lebih sering disebut Klampok adalah nama Desa sekaligus Kecamatan di Kabupaten Banjarnegara. Sebuah desa yang cukup maju dengan hasil karya para warganya berupa Keramik.
Untuk membedakan masing-masing dari ruko Keramik Mustika, pemilik memberi urutan berdasarkan nomor. Keramik Mustika 2, misalnya. Adalah keramik ke dua yang didirikan dan merupakan toko keramik milik anak. Sedangkan, Keramik Mustika yang pertama berdiri adalah milik Ibu Djoerijah yang letaknya paling ujung barat, tanpa urutan nomor, hanya tertulis Keramik Mustika saja di dinding atas depan ruko.
Aah…cantik banget. . .
Selain menawarkan cenderamata, Keramik Mustika yang sudah lama berdiri ini menjadi pabrik yang tiap harinya tidak pernah sepi dari para pengrajin keramik yang giat menyelesaikan pesanan. Hampir tiap hari ada kegiatan produksi untuk memenuhi pesanan dari kota tetangga. Kota Tegal, misalnya. Kota yang rutin memesan teko poci lengkap dengan tatakan dan gelas. Atau, lambar kecil yang bisa digunakan untuk menaruh sambal atau gelas.
Kesempatan singgah di dapoer atau pabrik keramik mustika saya dspat ketika menemani rekan kerja untuk membeli asbak keramik dengan ukuran besar. Karena sudah beberapa kali singgah ke sentra industri keramik klampok, saya sudah cukup paham toko mana yang sekiranya menyediakan asbak besar. Tanpa pertimbangan lama, saya pun mengajaknya ke Keramik Mustika yang ada pabriknya.
Sesampainya di depan ruko, mobil yang kami naiki segera parkir tepat di depan ruko Keramik Mustika Klampok. Beruntung, halaman ruko cukup luas, mudah untuk parkir.
Ibu Siti Supiah menyambut kedatangan kami saat baru melangkah beberapa jengkal dari mobil. Begitu sopan dan ramah Ibu paruh baya ini.
“Buuk, di dalam sedang produksi tidak?”. Saya seperti menodong Ibu Supiah ketika beliau sedang mencarikan asbak permintaan kami. Ah…memang buru-buru banget ingin segera masuk dapoer keramik!
Memilih asbak pasti membutuhkan waktu yang lama. Sebab, harus konfirmasi terlebih dahulu kepada atasan untuk jenis, motif dan juga harga. Maka dari itu, saya memilih masuk dapoer keramik mustika untuk melihat produksi keramik yang memang tidak semudah membuat mie instant. 😆
Bangunan yang digunakan untuk produksi keramik cukup luas. Tampak seperti bangunan kuno, kentara dari dinding dan lantainya. Bangunan yang terdiri dari empat ruang ini cukup bersih. Ruang utama yang mana dimanfaatkan sebagai toko jelas sangat diperhatikan kebersihannya. Hanya saja, keramik yang mungkin sudah lama berada di toko kurang mendapat perhatian. Seperti debu ya g menempel atau keramat yang berada di dalam keramik.
Ada beberapa tahapan dalam memproduksi keramik. Prosenya cukup lama, namun secara detailnya saya kurang paham. Sejauh mata melihat, beberapa tahapan dimulai dari membuat bahan, semacam adonan dari tanah liat yang didatangkan langsung dari Ajibarang, membentuk keramik menggunakan alat yang sederhana, membuat pola ukiran untuk mempercantik keramik, menghaluskan keramik dengan amplas, mengecat keramik jika ingin menjadikan keramik berwarna, memasukkan keramik ke oven besar untuk dibakar, kemudian tahap akhir yaitu finishing dengan cara membersihkan keramik, dilap menggunakan kain.
Pembuatan keramik pada tahap cetak awal atau desain yang berada di ruang tiga, difokuskan. Semisal, Pak Hadi yang tiap harinya membuat gelas, maka seterusnya membuat gelas. Semacam spesialis, gitu. Lain halnya dengan para nyonya cantik yang bertugas menata, mengamplas dan atau mengecat keramik. Mereka bekerja acak. Keramik yang sekiranya sudah siap dicat, diamplas, ya, langsung dikerjakan.
Setelah selesai diamplas untuk menghasilkan keramik menjadi halus, merata, keramik dicelupkan ke air supaya tampak bagian mana yang sekiranya belum rata dengan sisi lainnya. Jika sekiranya sudah halus, keramik siap untuk dibakar. Amplas ulang jika ada bagian yang belum rata.
Masuk ruang paling ujung, yaitu dapoer keramik, ruang khusus yang digunakan untuk membakar keramik. Saat itu, ruang ini dijaga oleh satu anak muda dan dua orang tua.
Mereka tampak santai menjaga oven yang berisi banyak keramik di dalamnya. Santai hanya beberapa jam, kemudian sibuk mengambil, memindahkan keramik dari oven ke dalam rak yang ada pada ruang tersebut.
Selain proses produksi yang amat detil, hal lain yang saya kagumi dari produksi Keramik yaitu ada pada para pekerja. Hampir seluruh pekerja yang ada di Keramik Mustika adalah orang tua. Hanya di bagian pengecatan dan pembakaran keramik ada beberapa pekerja muda. Ini semacam bukti, bahwa memanfaatkan pekerja usia lanjut tidak selamanya buruk. Sebab, saya melihat mereka bekerja sangat serius. Fokus dengan pekerjaan yang ada di depan mata.
Keramik Mustika yang berlokasi kurang lebih dua puluh lima kilo meter dari pusat kota Banjarnegara atau tujuh ratus meter dari pertigaan Klampok-Purbalingga, bukanlah sentra industri keramik satu-satunya di Banjarnegara. Sebab, kurang lebih tiga ratus meter dari Keramik Mustika, masih cukup banyak deretan ruko keramik. Hanya saja, ruko Keramik Mustika milik Ibu Djoerijah lebih fokus menjual aneka macam kerajinan Keramik. Sedangkan ruko lainnya sudah banyak tambahan pilihan produk, diantaranya; aksesoris wanita, tudung saji dan aneka macam kerajinan anyaman bambu yang sebagian mereka datangkan dari Yogyakarta.
Jika punya kesempatan main ke Banjarnegara, silakan singgah ke Sentra Industri Keramik Klampok. Serius, asyik banget ngobrol dengan para pengrajin keramik di sini. Harga keramiknya juga cukup ramah. Insya allah tidak mengecewakan. 😉 Oiya, buat pemesanan kerajinan dari keramik klampok mustika bisa hubungi nomor telephone 085227622767.
Lidya
poci kaya gitu aku belum punya IDah
Terus, pingin gitu? 😀
HM Zwan
itu pocinya cantik bangettttt….habis di amplas jadi lebih bagus ya mb^^
Nampak rapih, Mbak. . .:D
monda
ikut nyoba buat keramiknya Dah? yang pake alat muter2 itu ya?
Saya hanya ngelihatin saja, Bund. Hihihihi
mawi wijna
Dulu aku mampirnya ke Usaha Karya yang di papan namanya bertengger poci keramik itu
Sing kulon ikuuu, Mas. . .
Fahmi
Ukiran pocinya lucuu~ Itu dijualnya dimana? Kalau ada kesempatan mau beli deh, buat dirumah 😀
Di sini saja, Mas. Di Klampok. . .:D
zachflazz
di rumah saya ada ayun-ayunan loh
Pinjam dong, Om. Pinjaaam! 😛
Alris
Cekep loh ini kalo dijadikan juga tujuan wisata. Pengen deh kesana
Kapan , Mas? Kapan? 😀
.
Beby
Oh gitu toh prosesnya.. Tadi sore aku ke pasar keramik, tapi baru kali ini tau proses pembuatannya.. 😀
Beli apa saja, Beb?
arip
Liat fotonya, jadi inget waktu kecil kalau main masak-masakan suka sambil bikin piring dari tanah liat.
Kamu masak2an, Mas? Ciyus? 😀
annosmile
jadi pengen liat proses pembuatannya secara langsung
pasti menarik ya 😀
Bangeet! Menarike pooools. . . 😛
kakaakin
Rasanya pengen punya satu set peralatan minum teh poci gitu 😀
Beli atuh, Kak. Sini. .. 😀
aLdyputRa
Kok ya jadi pengen punya 1 set buat teh poci gitu, terus minumnya sore2 pas hujan. Sepertinya kok enak ya 🙂
Mbayangke ndisik, Mas. 😀
Lyliana Thia
Waah, keramik teko teh tjap poci itu terkenal bgtt Idah…
Semoga produksi lokal seperti ini semakin jaya ke depannyaa..
Iyaa…dan itu sini yang buat, Mbak. Benaar. . .produk lokal musti lebih unggul. . .:D
Halim
Ternyata pocinya teh poci juga dibikin di situ ya? Wahh kerennnn inii…
Kakkkkk, ajak aku ke sana ya kalo suk mlipir ke Banjarnegara! Pinginnnn banget lihat itu kakkkk 😀
Iyaa…sini yang buat, Mas. Ayooo kapan! 😛
zachflazz
saya pas musim liburan lalu juga lewat situ Mbak. secara saya juga punya saudara di purworejo klampok, dan saya pas mau ke Dieng. tapi ya itu, mau bawa keramik, kendaraannya penuh. penuh sama kerupuk dan tempe mendoan je, jadinya ora sida tuku keramik.
Ya ngesuk2 nek maring Klampok maning, ya. 😀
Ayu Citraningtias
Jaman SD dan SMP pernah bikin kemarik tapi gak dibakar alias dijemur di atas genteng, jadinya ya bagus sih kalo masih sehari dua hari abis itu pada retak heheh
Qiqiqi…tanah liatnya ngambil dariman, Mbak? 😀
Indah nuria savitri
Lucuuuu bangeeeet….aku suka liat yang masih dalam process malah…lebih alami 🙂
Ukirannya juga lebih tajem ya, Mbak.
cumilebay.com
Aku dah perna di oleh2in tapi sekarang ngak tau entah kemana hehe
Huuuu…gimana sih, Kak! 😛
Lusi
Oooo ini ya. Sudah sering dengar tp belum pernah mampir. Kapan2 kalau lewat harus mampir nih.
Inget, Mustika lho ya, Mbak. Bukan yang lain. 😀
Donna Imelda
Sudah lama pengen tahu lebih banyak dengan datang langsung di industri keramik kayak gini. Kalau dari Pekalongan berapa lama ya ke Banjarnegara, kalau aku ke sana temenin ya, Idah. One day trip bisa kemana aja di sana? kebetulan Juni ini aku mau ke Pekalongan.
Kisaran 3-4 jam, Mbak. Naik Bus dari Pekalongan. Insya Allah tak temenin, Mbak. PM, deh. 😀
mutia
Seneng banget klo bisa jalan ke tempat-tempat beginian. Trus naksir berat deh,sama pocinya, Mak! 🙂 Salam kenal yaa…
Pingin pocinya? Bisa dipesan lho, Mbak. 😀 Salam kenal kembali dari Idah, ya.
evi
Ada guci ga ya? Aku lagi nyari guci wat drmh. Mnta katalognya dong… atau aku harus search kmna ya…?
Thanks.
Ada, kok. Apa mau saya bantu order, Kak?
obat kista
harganya berapa tuh mba?
Macam-macam, Kak. 😀
yulianto
Salam kenal dr saya pak yulianto.mr,brgkali membutuhkan raw material glaze,kita bisa bantu suplay
iswinar70
keramik klampok memang keramik bagus…. udah terkenal sih…
uswatun
mba minta no wa ??
mau pesen kramik bisa ???
Idah Ceris
Boleh, Mbak. Silakan pesan lewat 085227622767.
Qorry
Bagi no contac para pengrajinnya dong