Cara Mengurangi Risiko Terinfeksi Virus Covid-19

Cara Mengurangi Risiko Terinfeksi Virus Covid-19

Cara Mengurangi Risiko Terinfeksi Virus Covid-19Saya termasuk orang yang paling parno ketika mendengar kabar tentang penyebaran virus covid-19 di Indonesia. Saking parnonya, saban hari saya aktif melakukan update berita tentang virus tersebut melalui gawai.

Ada rasa khawatir bahkan takut ketika bertemu dengan rekan kerja yang berdomisili di zona merah. Yups, rekan kerja saya, tuh, dari berbagai daerah di Jawa Tengah. Makanya hampir tiap hari saya update kota atau kabupaten yang sudah masuk zona merah. Kurang kerjaan banget ngga, sih? Dan lama-lama lelah otak ini, Sist. 🙁 Terlebih saat membaca berita tentang perjuangan para tenaga medis dan beberapa dari mereka ada yang pada meninggal dunia. Hati ini rasanya nyeri.

Keluarga, khususnya Ibu saya, sempat mengatakan bahwa saya terlalu berlebihan dalam menyikapi pandemi ini. Lha gimana saya bisa santai, ya, secara di dalam perut ini ada satu nyawa yang harus saya jaga. Ini yang paling membuat saya was was. Yaa…meski dengar-dengar virus tersebut kecil kemungkinan menyerang pada bayi yang masih dalam perut tapi sebagai seorang Ibu, saya harus ekstra menjaga kesehatan dan terus melakukan tindakan preventif agar terhindar dari penyebaran virus covid-19.

Cara Mengurangi Risiko Terinfeksi Virus Covid-19

Omong-omong tentang tindakan preventif, setidaknya ada 4 cara mengurangi risiko terinfeksi virus covid-19 dengan melakukan langkah pencegahan sebagai berikut:

Yuk! Sering Mencuci Tangan.

Sering mencuci tangan merupakan salah satu cara untuk menjaga kesehatan. Apakah kalian masih ingat ada peringatan hari cuci tangan sedunia? Sebuah kampanye global yang dicanangkan oleh PBB bekerjasama dengan organisasi-organisasi lainnya baik pihak pemerintah maupun swasta untuk menggalakkan perilaku mencuci tangan dengan sabun oleh masyarakat sebagai upaya untuk menurunkan tingkat kematian balita dan pencegahan terhadap penyakit yang dapat berdampak pada penurunan kualitas hidup manusia.

Tata cara mencuci tangan dengan benar pun sering disosialisasikan, ya. Tidak asal-asalan. Disarankan banget, mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan menggunakan sabun. Ini cara paling efektif. Namun, jika tidak mendapatkan air bersih, kalian bisa menggunakan cairan antiseptic berbahan dasar alkohol.

Oiya, ada baiknya menyediakan air bersih atau antiseptic di depan rumah untuk para tetamu yang hendak masuk ke rumah. Lebih baik menjaga, bukan?

Tetap Jaga Jarak dengan Siapapun!

Ketika tempat-tempat umum mulai menerapkan himbauan untuk jaga jarak, tidak sedikit orang yang berkomentar bahwa hal ini berlebihan. Apalagi ditambah keluarnya himbauan untuk tidak berkerumun, sangat berlebihan, katanya. Namun, banyaknya edukasi perihal jaga jarak ini, pelan-pelan masyarakat dapat menerima dan melaksanakannya.

sumpit suki
Sendiok dibikin sumpit… 😀

Jaga jarak ini tidak hanya berlaku antara orang yang sehat dan sakit. Sesama orang sehat saja sekarang harus jaga jarak karena virus covid-19 ini dapat menular dengan mudah. Terlebih ketika berdekatan dengan orang yang batuk-batuk atau bersin-bersin, harus jaga jarak karena dikhawatirkan percikan yang dikeluarkan dapat membawa virus. Kebayang kalau tidak jaga jarak, kan? Bisa jadi dengan mudah menghirup atau terkena percikan tersebut padahal percikan ini dapat membawa virus. Nah, khawatirnya yang batuk atau bersin ini sudah terjangkit virus covid-19, lebih berjaga-jaga.

Gunakan Masker Tiap Keluar Rumah!

Gimana rasanya tiap keluar rumah harus memakai masker? Biasa saja, kan? 😀 Sebelum ada virus corona, tiap berangkat kerja juga saya memakai masker. Hanya saja fungsinya beda, saat itu hanya untuk meminimalisir masuknya polusi udara. Sementara sekarang, fungsi masker lebih untuk menjaga dan mengurangi risiko terinfeksi covid-19.

WHO memberikan dukungan dan menganjurkan untuk memakai masker karena aksi ini dirasa lebih efektif menekan penyebaran virus covid-19 seperti yang sebelumnya sudah diterapkan di Republik Ceko.

MASKER KAIN UNTUK VIRUS CORONA

Satu hal yang perlu diperhatikan tentang pemakaian masker yaitu dari bahannya. Pada dasarnya, masker yang sesuai standar pencegahan penularan virus adalah masker bedah, masker sekali pakai yang memiliki lapisan ganda. Namun karena ketersediaan masker tersebut sangat minim, masker tersebut diprioritaskan untuk para tenaga medis. Termasuk masker N95. Lalu, masker seperti apa yang dapat digunakan oleh masyarakat? Yaitu masker kain, masker yang bisa dicuci. Pemakaian masker kain ini juga sudah dianjurkan oleh WHO.

Masker kain ini juga hendaknya diganti setiap 4 jam sekali. Jangan lupa setelah selesai dipakai, ambil bagian tali yang disangkutkan ke telinga, jangan memegang bagian depan kain karena pasti sudah kotor. Cuci bersih menggunakan sabun supaya bisa digunakan lagi esoknya.

Tetap Tinggal di Rumah

Yups, jika tidak ada keperluan yang penting banget, usahakan untuk tetap di rumah. Apalagi jika kalian sedang merasa kurang sehat, lebih baik di rumah saja untuk lebih aman. Cari aktivitas atau kegiatan di rumah yang berfaedah, syukur-syukur bisa menghasilkan materi dari rumah. Alhamdulillaah. 🙂

Ikon Lampung 3

Cara Mengurangi Risiko Terinfeksi Virus Covid-19.

FYI, saat ini ada istilah OTG (Orang Tanpa Gejala), ya. OTG adalah seseorang yang tidak bergejala tapi berisiko telah tertular virus corona dari pasien Covid-19. OTG memiliki kontak erat dengan kasus positif Covid-19. Kontak erat adalah aktivitas berupa kontak fisik, berada dalam ruangan, ataupun telah berkunjung, dalam radius 1 meter dengan pasien berstatus PDP atau positif Covid-19, dalam waktu 2 hari sebelum kasus timbulnya gejala, hingga 14 hari setelah kasus timbul gejala.

Siapa saja yang termasuk kontak erat?

Menurut Kemenkes, individu dengan kategori ini, masuk dalam kategori kontak erat yaitu:

  • Petugas medis yang memeriksa, merawat, mengantar, dan membersihkan ruangan di tempat perawatan khusus tanpa menggunakan APD (alat pelindung diri) sesuai standar.
  • Orang yang berada dalam suatu ruangan yang sama dengan pasien virus corona (termasuk tempat kerja, kelas, rumah, atau acara besar) dalam 2 hari sebelum pasien tersebut mengalami gejala dan hingga 14 hari setelahnya.
  • Orang yang bepergian bersama (dalam radius 1 meter) dengan segala jenis alat angkut maupun kendaraan dalam 2 hari sebelum pasien mengalami gejala, hingga 12 hari setelah timbul gejala.

Maka dari itu, jadilah masyarakat yang patuh pada peraturan dan lakukan 4 cara di atas untuk mengurangi risiko terinfeksi virus covid-19. Sebagai tambahan pengetahuan dan informasi, bagi kalian yang ingin test virus corona, silakan langsung menuju laman web Halodoc.

Baca juga:

You Might Also Like

5 Comments

  1. Tri mei

    Alhamdulillah sudah dilaksanakan semua..
    Apalagi kalau mau masuk kawasan desa harus cuci tangan teroosss.. hehehe

    Mbak.. jangan terlalu parno .. nnti bikin puyeng kepala..

  2. Penerapan Social Distancing Pada Kantor Pelayanan Publik | Langkah Baruku

    […] untuk mengambil kebijakan perihal WFH (Work At Home) atau beraktivitas di rumah saat sedang ada wabah covid-19 seperti sekarang ini. Atasan yang saya maksud di sini adalah Eselon 1. Siapa, sih, Eselon 1? Ayoo […]

  3. Rumah Zakat Luncurkan Digital Islamic Style, Aplikasi Teman Ibadah -

    […] akrab sampai sekarang. Tidak apa prihatin dulu, terpenting saat ini kita semua terus berusaha untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona. Setuju? […]

  4. Tahun Ajaran Baru Makin Seru dengan Ruangbelajar -

    […] Apalagi kita semua tahu bahwa virus Corona varian baru terus bermunculan di Indonesia. Grafik perkembangan Covid-19 pun makin meningkat. Di Jawa Tengah sendiri, sudah banyak anak-anak yang terpapar virus Corona dan […]

  5. 5 Cara Mengubah Hobi Menjadi Profesi. Nomor Terakhir Paling Penting! - ^_^ Langkah Baruku ^_^

    […] Mereka mau enggak mau harus mencari pekerjaan baru supaya enggak ada yang merasa sedih. Ah…virus corona masih “berkeliaran” saja, enggak sedikit masyarakat yang terpaksa tetap bekerja di luar […]

Leave a Reply