Mungkin Ini Penyebab Perut Kembung Pada Bayi
Bahagia itu…
Ketika menjumpai si kecil bangun tidur dalam keadaan sehat, lalu memberikan senyum. Dan itu sukses membuat kami semangat menjalani aktiviras. Bahagia tak terkira. Bahagianya Masya Allah, Jasmine. 😉
Pun sebaliknya. Was was dan tentunya sedih jika melihat si kecil tidur tidak nyaman sampai menyebabakan rewel. Bangun tidur pun kadang tidak ceria. Ini membuat kami turut prihatin sebagai orang tua. Mengevaluasi adalah hal pertama yang kami lakukan.
“Kemarin atau beberapa hari lalu, kira-kira si kecil ngapain saja? Pergi ke mana? Makan apa? Minum apa saja?” Kami melakukan evaluasisedini mungkin.
Semenjak Jasmine lahir, aku kerap menjadi dokter dadakan buatnya. Pengetahuanku all about baby bisa dibilang masih minim. Tapi aku yakin bisa menjadi “dokter” pertama untuknya. Saat dia rewel, misalnya.
Si kecil yang rewel tidak melulu dia lapar. Adakalanya dia merasa tidak nyaman karena sesuatu. Salah satu penyebabnya yaitu perut kembung. Nampaknya memang biasa dengan keluhan gangguan ini, ya. Namun, perut kembung pada bayi dapat menyebabkan Gumoh dan Muntah. Keduanya pernah menghampiri Jasmine selama satu hari. Gumoh sebanyak dua kali, kemudian muntah.
Siang hari, setelah aku memberikan ASI untuknya, dia rewel. Tak lama kemudian, aku memberi ASI lagi dan dia diam. Usai memberikan ASI, aku menggendongnya, berniat untuk menyendawakan. Tapi, niatku tidak berhasil. Karena bukan sendawa yang kudapat, melainkan gumoh yang berlebih atau muntah. Susu yang masih segar keluar.
Satu kali muntah. Sela satu jam, dia muntah lagi. Tiga kali muntah dalam satu hari. Melihat wajahnya yang nampak lemas, aku tidak tega. Akupun akhirnya melakukan observasi pada perutnya.
Fix, Jasmine kembung.
Tiap orang tua pasti ingin melihat anaknya terus ceria. Terlebih usia si kecil bis dibilang sedang dalam masa pertumbuhan, di mana grafik pertumbuhannya cukup mudah untuk naik. Kasihan kalau sakit menghampirinya, kan. Karena dapat memperlambat laju tumbuh kembangnya.
Hasil dari evaluasi kecil dari kami, berikut 4 hal yang mungkin dapat menyebabkan perut kembung pada bayi berdasarkan pengalamanku sebagai seorang Ibu.
-
Kualitas Air Susu
Kualitas air susu untuk si kecil Jasmine menjadi hasil evaluasi pertama. Sebab, selain sebaga ibu rumah tangga, tiap hari aku bekerja. Berangkat pagi dan sore hari jam 16.00 WIB baru pulang. Selain perasaan, ternyata ASI juga tidak kalah sensitifnya, lho. 😉
Sebagai Ibu menyusui (BuSui) yang tiap hari bekerja dari pagi sampai sore, aku berusaha menjaga kualitas ASI agar tetap baik. Bagaimana cara menjaganya?
Selain rajin mengeluarkan ASI atau memerahnya, aku berusaha untuk tidak mandi terlalu sore. Selain kurang bagus untuk kesehatan, kemungkinan masuk angin akan mengahampiri BuSui dan itu dapat menyebabkan kualitas air susu menjadi kurang baik.
Buat Ibu Pekerja, perhatikan dan pahami juga pemberian ASIP untuk si kecil, ya. Usahakan kualitas ASIP tetap baik.
Bagaimana untuk memastikan kualitas air susu jika si kecil hanya minum susu formula?
Jika dari awal bayi lahir, Ibu tidak bisa memberi ASI karena alasan tertentu, ini juga harus diperhatikan kualitas susu formulanya.
Sebelum membeli susu formula, ada baiknya Ibu membaca kandungan gizi yang tertera pada kemasan susu formula. Jangan sampai pencernaan bayi terganggu karena Ibu kurang teliti dalam memilih susu formula. Apalagi masalah tersebut sampai menimbulkan masalah baru terkait pencernaan. Seperti perut bayi kembung atau poop tidak lancar.
Jika sudah timbul masalah baru dalam pencernaan, tumbuh kembang otak si kecil pun cukup susah. Makanya, sedapat mungkin Ibu memilih susu formula yang terbaik untuk si kecil. Enfagrow A+ Gentle Care, misalnya.
Susu formula tersebut cukup aman dan tidak mengganggu pencernaan si kecil. Sebab, Enfagrow A+ Gentle Care diperkaya dengan nutrisi penting bagi si kecil, seperti Omega 3 dan 6, Kalsium, Zat Besi, Asam Folat, Vitamin B1, B6 dan B12, yang dapat membantu tumbuh kembang anak.
Selain nutrisi yang cukup lengkap, Enfagrow A+ Gentle Care diproduksi menggunakan dengan teknologi PHP di Belanda, sehingga memiliki protein halus yang mudah dicerna untuk perutnya yang masih peka.
Pastikan susu formula bubuk yang telah diaduk segar tercampur dengan baik. Jangan lupa untuk mendiamkannya kurang lebih satu menit sebelum diberikan kepada si kecil, janan dikocok. Sebab, makin banyak campurannya dikocok, akan ada udara dan gelembung di dalamnya yang mana ini akan ditelan oleh si kecil dan bisa menyebabkan perut kembung pada si kecil.
-
Pemakaian Dot Bayi
Setelah izin cuti habis, mau tidak mau Jasmine menggunakan Dot sebagai alat bantu untuk minum. Aku dan juga Mbah Uti belum tega menggunakan gelas sebagai alat minumnya. Pun dengan sendok. Takut tersendak.
Pemilihan dot yang pas bagi bayi sangat lah penting. Usahakan ujung dot jangan terlalu kecil dan atau terlalu besar. Lubang dot yang terlalu besar akan memberi kesempatan lebih banyak udara masuk ke dalam perut bayi ketika sedang minum susu.
Hal ini dapat menimbulkan perut kembung. Ada baiknya membelikan dot sesuai dengan usia bayi agar si kecil merasa nyaman ketika menghisapnya.
Lalu, bagaiamana cara mengatasi perut kembung pada bayi akibat pemakaian dot yang belum sesuai?
Ada brand tertentu yang menyediakan dot sesuai dengan usia bayi. Aku juga menggunakan merk tersebut. Desainnya dapat mengontrol arus air susu.
Dot untuk bayi usia nol bulan memiliki arus yang lambat. Begitu juga sebaliknya. Hal ini untuk meminimalkan risiko perut kembung. Maka sesuaikan pemakaian dot bayi dengan usianya.
-
Waktu Mandi
Selain waktu mandi Ibu, waktu mandi bagi bayi juga penting untuk diperhatikan. Atur jadwal waktu mandi agar kondisi bayi fit. Sama halnya dengan Ibu, waktu mandi bayi juga jangan terlalu pagi, apalagi untuk mandi sore. Kalau bisa, dibawah jam 16.00 WIB. Sebab, kondisi tubuh bayi masih peka, sensitif.
Berlaku juga untuk mandi pagi. Menunggu udara tidak terlalu dingin. Kira-kira jam 08.00 WIB.
-
Asupan Makanan BuSui
Makanan yang dikonsumsi oleh Ibu berpengaruh bagi si kecil yang minum ASI. Kenapa makanan si Ibu ada di urutan terakhir? Bukankah ini prioritas utama bagi bayi?
Becyuuul! Tapi, sampai saat ini aku masih dan terus menjaga makanan yang kukonsumsi. Makanya, kemungkinan perut kembung yang disebabkan oleh makanan yang aku konsumsi sangat minim bagi Jasmine.
Lalu, apa saja makanan yang bisa menyebabkan perut kembung pada bayi?
Ada tiga makanan (yang aku tahu) yang dapat menyebabkan penumpukan gas pada saluran cerna bayi, yaitu: Kacang-kacangan, Kembang kol dan Brokoli. (Sumber: www.enfa.co.id)
Ternyata, makanan yang mempunyai nilai gizi, tuh, lebih banyak daripada yang mengandung gas, ya. Yaiyalah…yang kutahu baru tiga dowang. :lol;
Mengkonsumsi makanan yang menyehatkan dan memiliki banyak kandungan gizi adalah salah satu bentuk kasih sayang dari seorang Ibu menyusui untuk si kecil. Sebab, makanan tersebut sangat berpengaruh bagi tumbuh kembang bayi sebelum masa MPASI tiba.
Makanan yang dikonsumsi sebisa mungkin tidak menyebabkan gangguan pencernaan pada si kecil, sebab saluran pencernaan si kecil masih berkembang dan masih peka.
Pada saat kondisi normal, sistem pencernaan si kecil mampu menyerap semua nutrisi makanan yang diasupnya. Namun, di awal-awal tahun kehidupannya, enzim yang membantu mencerna protein dan laktosa bisa jadi belum bekerja sempurna.
Hal tersebut menyebabkan protein susu dan laktosa yang dibutuhkannya tidak terserap dengan sempurna dan akhirnya masuk ke dalam usus besar, dimana di dalam usus besar ini menjadi rumah untuk berbagai macam bakteri hidup. Bertemunya sisa nutrisi dengan bakteri menyebabkan pembusukan sehingga menimbulkan ketidaknyamanan pencernaan seperti perut kembung.
Makanya, penting untuk memperhatikan makanan yang akan dikonsumsi. Dengan kata lain, Ibu harus memberikan formula yang mudah dicerna yang mengandung protein halus dan cocok untuk perutnya yang masih peka. Informasi detil tentang gangguan pencernaan pada si kecil dapat dibaca di Digestion atau Wikipop.
Bu-Ibu dan Pak-Bapak, punya pengalaman tentang penyebab perut kembung pada bayi? Marii berbagii! 😉