Gemebyar Balai Budaya untuk Kongres Sungai Indonesia
Berapa banyak anak muda Banjarnegara (khususnya), yang mengunggah foto dengan latar belakang Balai Budaya? Emm…aku rasa sudah susah disensus, ya. 😀 Kini, makin banyaknya foto narsistik khas Balai Budaya yang beredar di Internet. Ngga usah jauh-jauh sampai Merauke, saat aku melihat time line facebook, banyak banget teman yang mengunggah foto bertemakan Balai Budaya. *warga turut promosi*
Akun sosial media Instagram yang sebelumnya telah terintergrasi dengan Facebook dan juga Twitter menjadi pilihan mereka untuk membagikan hasil jepretannya kepada publik. *ngga menyangka, anak Banjarnegara GAWL banget* Banyak spot menarik dan instagramable di sana. Tak heran jemari mereka seperti gatal ingin segera mengunggah hasil jepretannya.
Desain Balai Budaya memang kekinian banget. Tanpa mengurangi sentuhan dan cita rasa budaya jawa, Pemerintah Daerah membuat konsep taman hijau di depan Balai. Tak hanya taman, lokasinya yang cukup luas, menjadikan kompleks Balai begitu asyik untuk bersepeda kala sore hari. Sepulang kerja, aku seringkali menjumpai anak muda jogging, mengayuh sepeda mengelilingi taman.
Aku termasuk salah satu masyarakat Banjarnegara yang hampir tiap hari melewati Balai Budaya. Sebentuk balai, gedung kesenian yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Banjarnegara. Proses pembangunannya belum lama selesai. Namun, aku belum pernah masuk kawasan tersebut. Sekalipun. Agaknya malas untuk turun. Hanya melihat dengan jelas suguhan Balai Budaya dengan jarak pandang kurang lebih hanya seratus meter dari jalan raya.
Omong-omong tentang taman, teman-teman jangan membayangkan terlampau jauh dengan desain taman yang we o we, ya. Apalagi sampai membandingkan dengan taman hijau semacam ruang terbuka hijau milik Desa Bajong. Belum sekelas taman RTH Bojong. Sebab, taman yang dibuat masih sederhana. Namanya juga baru, ya. Pepohonan belum terlalu banyak. Bunga yang ada di sekitar sepertinya juga banyak yang membutuhkan air.
Tapi…Balai Budaya yang sekarang sangatlah berbeda. Balai Budaya telah banyak perubahan semenjak ada keputusan bahwa Balai tersebut akan digunakan untuk Kongres Sungai Indonesia (KSI) 2015 yang berlangsung hari ini.
Persiapannya sungguh maksimal. Tiap berangkat, sampai pulang kerja, aku menjumpai para pekerja dengan giat menambah, membenahi, menyulap Balai Budaya menjadi Balai megah dengan taman yang super mewah.
Pintu masuk yang sebelumnya tidak berbatas apapun, tadi aku lihat ada gapura yang terbuat dari anyaman bambu berdiri kokoh. Kemudian, di sampingnya terdapat deretan abjad merah menyala yang terbaca jelas dari jalan raya dan bertuliskan “BANJARNEGARA. Spot yang banyak digunakan untuk berfoto, selain tulisan kuning menyala yang ada di depan Balai.
Masuk kompleks Balai kurang lebih lima puluh meter, deretan pikulan Dawet Ayu tertata rapih. Di lokasi yang sama, event Banjar Banjir Dawet digelar. Meski ngga banjir banget, tapi ada lebih dari seratus pikulan yang standby di tempat. Sisanya, dan lebih banyak jumlahnya, berada di Stadion Sumitro Kolopaking.
Lalu, bagaimana dengan taman kompleks Balai Budaya? Wiiih….tempat duduknya blang blang blang blang, cyiint! Kombinasi cat warna hijau dan biru. Sayang, belum dilengkapi dengan meja. Pada bagian tepi taman, ditanami bunga-bunga kecil, gitu. Ngga tahu namanya bunga apa, yang jelas menambah cantiknya taman! Air mancur menjadi aksesoris tambahan untuk kolam yang berada di depan tangga taman. Segarnya nambah terus!
Semoga Balai Budaya, khususnya bagian taman akan sering mendapat sentuhan oleh petugas yang berwenang. Ngga hanya disentuh saat ada event besar, seperti Kongres Sungai Indonesia yang katanya dihadiri oleh Ibu Puan.
Bagi teman-teman yang berkunjung, wajib menjaga keasrian taman juga. Turut merawat. Merawat Balai, Papan Informasi, Taman, Sungai, Lingkungan dan juga Hati. 😆 Cek timeline @CerisWisata untuk melihat sedikit perubahan Balai Budaya. 😉
Noorma
lhaa fotone idah endii????
Uniek Kaswarganti
Mau juga dong difoto di depan tulisan Banjarnegara, ben kekinian inyong e Dah 🙂
Lidya
mau juga gak foto dilatar belakang tulisan Bekasi mbak?
Dwi Puspita Nurmalinda
hiks..tempatnya jauh banget dari Surabaya…nggak bisa lihat jadinya 🙁
Melly Feyadin
Kayaknya seru bisa ke gemebyar ini ya dah.
Ayu Citraningtias
mbaakkk mana fotonyaaa???
btw, kamu pantes jadi duta banjarnegara mbakk,, :)))
echaimutenan
Ajuin idah kepemerintah daerah biasanya kalo ada budget bisa
momtraveler
Belum ada fotonya aja udah kebayang kerennya.
Moga2 aja semangat ini ga cuma pas ada event ajah ya
Nia Haryanto
Eh ada ya Kongres Sungai Indonesia. Baru tahuuu…
cputriarty
idah termasuk salah satu anak muda yang memperhatikan budaya, keren banget 🙂
Alid Abdul
kamu sudah emak-emak idaaaaaaaaah bukan lagi anak muda :p
adelina
kok foto-fotonya ga sekalian mbak??..bagus tempatnya.
evisrirezeki
Mau lihat foto-fotonya dong Idah 🙂
dika
gak ada gambarnya ya jeng?