Sindu Kusuma Edupark, Alternatif Wisata Keluarga di Yogyakarta

Mencari rekomendasi wisata di Yogyakarta sangatlah mudah karena Daerah Istimewa yang satu ini memang banyak menawarkan objek wisata. Termasuk untuk wisata keluarga, dan masih ada Si Kecil yang musti turut menikmati wisata. Ada Taman Pintar, atau Kids Fun, yang sudah lama berdiri.

Selain keduanya, ada alternatif wisata keluarga yang recommended. Adalah Sindu Kusuma Edupark (SKE) yang berlokasi di Jl. Magelang Km.3, Jambon, Sleman, Yogyakarta. Berdiri di atas lahan seluas 7 hektar, objek wisata ini mengandalkan konsep edukasi dan mengusung nilai-nilai Adiluhung Budaya Jawa sebagai tata laku utama.

Surprise banget saat tahu bahwa suami ngga dapat jatah libur tahun baru lalu. Artinya, kami gagal menjemput Sunrise di kawasan Borobudur yang lama telah kami idamkan. Bisa dibilang, ini piknik keluar kota terkilat. Ngga masalah, sih. Terpenting orang tua dan Jasmine dapat menikmati liburan.

Nah, supaya semua bahagia, kami memilih wisata keluarga dengan konsep wahana wisata. Beruntung banget…saat itu kami mendapat gratis liburan ke Sindu Kusuma Edupark, menjajal seluruh wahana di SKE. Yasalaam…Ibu solehah yang satu ini girang banget, dong. 😀

Pasti bahagia, karena bisa dibilang SKE masuk objek wisata sesuai kebutuhan kami. Jasmine dapat bermain di playground ditemani Mbah, aku dan suami bisa pacaran, menghabiskan waktu berdua menjajal wahana wisata SKE. Btw, sebelumnya kami dolan ke Candi Borobudur untuk melunasi keinginan orang tua. Setelahnya, barulah kami menujut SKE untuk bersenang-senang.

CANDI BOROBUDUR MAGELANG

Awalnya, aku ngga yakin dapat menikmati seluruh wahana permainan di SKE karena sampai lokasi sudah sore. Tapi setelah bertemu dengan Mbak Syifa dan Mas Ucup, karyawan SKE, aku kembali semangat karena mereka dapat membawa kami ke masa-masa ABG. 😀 Mereka juga menyambut kami dengan baik, tutur katanya lembut, sopan, dan ramah.

“Di sini ada 19 wahana permainan yang bisa banget dicoba semua. Mbak Idah, dan suami boleh memulainya dari Cakra Manggilingan yang merupakan ikon SKE. Sementara adeknya boleh main sepuasnya di Dino Park.”

EDUPARK YOGYAKARTA INDONESIA
Sedeep banget malam-malam naik ini…

Widiih…Mbak Syifa tahu banget kalau Jasmine udah pingin mainan. 😆 😛 😀 Secara ngga langsung, Mbak Syifa mempersilakan Mbah dan Jasmine menuju tempat permainan, ya. 😆 😆 Betapa bahagianya aku, bisa bebas lepas dan main sampai puas. Pun dengan Jamsine, dan mungkin tidak buat Mbah karena sudah terlalu capek keliling Candi. Qiqiqi. *maafken*

Sesuai arahan Mbak Syifa, kami pun menuju wahana Cakra Manggilingan atau Ferris Whell. Wahana ini merupakan ferris whell tertinggi di Indonesia, dan menduduki peringkat 6 besar di Asia.

WISATA KELUARGA DI YOGYAKARTA SINDU KUSUMA
Mirip mobil-mobilan, ya… 😀

Saat kami naik wahana yang memiliki 28 kabin dengan ketinggian 50 meter, mobil yang ada si parkiran tuh nampak seperti mobil-mobilan. Saat posisi kabin kami pas banget di paling atas, viewnya sedap banget. Di atas kabin, kami sibuk banget foto-foto, dong. Wefie dengan berbagai pose, dan asli rusuh banget. Beruntungnya, kabin yang biasanya terisi empat orang, hanya diisi aku dan suami dowang. Lepaaaas! 😆

Btw, wahana ini geraknya lambat. Insya allah aman buat si kecil. Tadinya aku mau mengajak Jasmine naik wahana paling hits di SKE ini, tapi keburu dibawa Mbah Uti dan Mbah Kung. Yaudah, pan kapan lagi.

Wahana selanjutnya yang kami coba yaitu Sepeda Mabur. Malam-malam mengayuh seped ternyata asyik. Apalagi ini sepedanya berada di ketinggian 3 meter di udara.

Sepeda Mabur Sindu Kusuma Edupark

Wahana yang berkapasitas dua orang ini mengharuskan kami untuk kompak mengayuh. Misal salah satu berhenti mengayuh, pejalanannya akan lambat. Kasihan yang di belakang, dong. Santai saja sih mengayuhnya, sembari menikmati pemandangan sekitar wahana. Saking fokusnya melihat Mas Ucup membantu suami mengenakan sabuk pengaman, cerita-cerita sembari mengayuh, kami sampai lupa ngga foto-foto di sini. Hahaha. Pinjamlah foto https://letswalk18.blogspot.co.id.

Next, ada Kursi Mabur. Ini mirip-mirip wahana yang di pasar malam. Hanya saja, kursi ini bisa terbang setinggi 4 meter di udara dengan durasi putar selama lima menit. Merinding ngga? Banget!

SINDU EDUPARK
Lumayan merinding… 😀

Basicnya ngga punya keberanian untuk terbang sih, ya. 😀 Tapi aku sempat kesal dengan suami dan dua anak kira-kira usia 10 tahun. Kesal karena mereka menertawakanku. Saat kursi mulai terbang, aku teriak-teriak manja, gitu. 😀 Kukira dengan teriak dapat sedikit tenang, ternyata ngga. Perut tetap saja mak syeeer. Padaha tenggorokan sampai kering, lho. Rugi banget teriak-teriak, ya. 😀 Detak jantung kembali normal saat mainan Pit Egrang. 

PIT EGRANG

Btw, aku baru merasakan kalau mainan Pit Egrang itu ternyata seru. Awalnya aku takut karena mainan ini kan hanya stang dowang. Ngga ada remnya, gitu. Tapi, setelah dapat edukasi dari Mas Ucup, aku jadi tahu cara mainnya. Intinya, tarik ke belakang kalau mau ngerem, sih. Namun, tetap hati-hati. Semisal ragu, bisa minta didampingi petugas. 😀

Kalau sudah sampai SKE ngga nyobain Pit Egrang, kurang mantap lah. Meski pengunjung harus bayar lagi Rp 40.000 per orang, karena permainan ini ngga masuk tiket terusan seharga Rp 70.000 per orang, tapi puas keliling sirkuit Pit Egrang selama 30 menit.

SINDU KUSUMA EDUPARK

Ini nih salah satu sudut taman SKE. Di sini cukup ramai karena ada wahana Panggon Lunjak. Seharusnya aku teriak-teriaknya tuh kalau main di panngon lunjak, bukan kursi mabur. 😀 Salah tempat. Sayangnya, baik aku maupun suami ngga ada yang berani main wahana yang dapat memacu adrenalin karena akan dibawa kabur terbang sampai ketinggian 10 meter di udara.

Ketimbang Panggon Lunjak, mending temenin kami ke Rumah Teror saja, Mbak Syifa. Pacu adrenalin di sana.” Ucap suami kepada Mbak Syifa usai main Pit Egrang. Grrr…

WAHANA SINDU KUSUMA EDUPARK

Sebenarnya aku ogahan masuk rumah yang ngga ada mendoannya ini. Tapi gimana lagi, suami ngebet pingin masuk. Untungnya sih kami ngga berdua dowang. Ada beberapa orang, jadi bisa njerit ramai-ramai sambil manja-manja meluk suami. 😀

Dengan menggunakan kereta elektrik, perjalanan keliling rumah teror hanya membutuhkan waktu kurang lebih 4 menit. Di sini pas lagi sebel-sebelnya dengar suara kuntilanak, mas bojo sempet-sempetnya tanya tentang sensor yang digunakan untuk wahana ini. Yasalaam…pingin tak gujeees.

PERMAINAN ANAK DI YOGYAKARTA

Sebelum melanjutkan permainan, kami menyempatkan untuk menengok Jasmine di Dino Park di mana lokasinya cukup dekat dengan House Of Terror. Ternyata Jasmine betah banget mainan di sini. Dia menclok dari satu permainan ke permainan lain. Terus, Mbah Uti sama Mbah Kung tambah capek, dong. Hahaha. Ngga apa-apa, yang penting cucu senang, damai hiduuup inii. 😀

Wahana yang cocok buat anak-anak, pengunjung harus mengeluarkan uang lagi untuk dapat bermain. Paling mahal Rp 15.000 sih, untuk wahana mandi bola. Kata Mbah Uti, hampir semua permainan dicoba. Lalu, aku tanya sudah habis berapa duit, katanya ngga bayar. 😀 Rejeki lagi, nih. Kami kira gratisnya di orang dewasa dowang. 😛

BUMPER CAR SINDU KUSUMA EDUPARK

Setelah dadah-dadah dengan Jasmine, kami keluar Dino Park dan menuju wahana berikutnya yaitu Montor Tumbur atau Bumper Car. Ini pertama kali aku naik Bumper Car, dan ternyata sama asyiknya dengan naik Sepeda Mabur. Hihihi SKE menyediakan Bumper Car dengan seat single dan double. Bertabrakan di atas arena seluas 200 meter, sebenarnya lebih asyik milih yang single seat. Tapi apa daya aku ngga berani tumbur dengan suami di ruang tebuka. Alasan banget, sih. Karena aslinya, aku ngga berani mainan Bumper Car. 😀

Eeeeh, ini sudah berapa wahana, ya. Panjang banget tulisannya. Hahaha. Maaph lagi doyan ngetik, nih. Total dari 15 wahana wisata, yang ngga kami coba yaitu Montor Listrik dan Panggon Lunjak (Trampoline). Selain wahana di atas, wahana  lain seperti: Roti Puter, Sepur Cilik, Cangkir Puter, Komidi Puter, Sepur Kluthuk, dan Cinema 7D, telah kami coba.

Btw, nama wahananya unik, ya. Menggunakan bahasa jawa, gitu. Seperti yang sudah kutulis di awal, bahwa konsep wisata Sindu Kusuma Edupark tuh mengusung nilai-nilai Adiluhung Budaya Jawa. Nguri-nguri basa jawa, melestarikan bahasa jawa. Makanya, nama wahana pun menggunakan bahasa jawa yang mungkin masih terdengar asing bagi sebagian masyarakat yang tentunya bukan dari Jawa.

SINDU KUSUMA EDUPARK

Nilai edukasi di wahana ini memang belum maksimal, baru terdapat Oemah Batik dan replika-replika objek wisata, gitu. Replika Candi Prambanan, misalnya. Kata Mbak Syifa, masih dalam tahap pengembangan, dan tiap tahunnya juga menambah wahana baru. Seperti tahun ini, ada Waterpark dan Grass Slide.

Objek wisata keluarga semenarik, semurah, dan seramah Sindu Kusuma Edupark ini ternyata belum begitu memasyarakat, banyak orang yang belum tahu. Yuuuk ah, ajak keluarga untuk liburan ke Yogyakarta dan ramaikan SKE. Fasilitas umum seperti tempat parkir, mushala, dan toilet, memadai. Ada juga tempat makan dan pusat oleh-oleh khas Yogyakarta di sini.

Sindu Kusuma Edupark, Yogyakarta

  • Jam buka: Weekdays: 13.00-22.00 WIB. Weekend: 10.00-22.00 WIB
  • Lokasi: JL. Magelang KM 2, Jl. Jambon, Sinduadi, Mlati, Kab. Sleman, Yogyakarta.
  • Nomor Telpon : (0274) 6429660.
  • HTM: Rp 70.000 (tiket terusan)

Jasa Pemandu Wisata Gua Pindul

Pertimbangan untuk memanfaatkan jasa jemput menuju Gua Pindul adalah pilihan yang tepat bagi kami, khususnya aku. Meski aku ngga ikut andil menentukan, tapi aku turut merasakan kepuasan atas sebuah pelayanan.

Tak banyak yang bisa kulakukan saat mendapat pelayanan maksimal dari sebuah jasa kecuali menuliskannya. Sekadar mendokumentasikan, sebagai pengingat, dan berbagi pengalaman. Siapa tahu bisa menjadi referensi juga bagi mereka yang membutuhkannya.

Aku tahu, memberi pelayanan maksimal sudah menjadi kewajiban bagi para penyedia jasa dalam bidang apa saja. Pun dengan ending yang memuaskan, membahagiakan bagi para pemakai jasa yang menjadi tujuan mereka. Memberikan pelayanan yang ngga nanggung, full service. Seperti saat piknik ke Gua Pindul, aku merasa puas dengan pelayanan dari jasa pemandu wisata Gelaran Indah.

Gelaran Indah (GI) adalah sebentuk kelompok sadar wisata (POKDARWIS) yang beranggotakan masyarakat Gelaran 1, Bejiarjo, Karangmojo, Gunung Kidul.

PEMANDU WISATA GUA PINDUL
Loket pedaftaran. . .

Jasa pemandu dari Gelaran Indah terdiri dari beberapa tim yang telah terbagi menjadi beberapa bagian. Sebagian besar anggota adalah lelaki yang sudah tidak muda lagi, tapi masih dalam usia yang produktif. Mereka yang sering menjadi pemandu cave tubing dan rafting. Sedangkan yang masih muda, mereka lebih aktif menjadi jasa penjemput, penerima wisatawan, dan menjaga basecamp.

JASA PEMANDU WISATA GUA PINDUL
Basecamp tempat santai. . .

“Kurang lebih tujuh puluh orang yang sama-sama bekerja untuk Gelaran Indah. Mulai dari bagian penjemputan di gerbang utama, pengambilang tubing, pemakaian pelampung, sampai pada mereka yang mengantar, mendampingi para wisatawan menikmati paket wisata yang kami sediakan.” Jelas Mas Hendri, Pemandu Wisata yang saat itu mendampingi kami susur Gua Pindul dan River Tubing Oyo.

Tujuh puluh orang yang terbagi menjadi sekian tim. Pantas saja, pelayanannya cepat. Karena, ada banyak tim yang siap memandu para wisatawan selama berwisata di Gua Pindul dan sekitarnya.

PEMANDU WISATA GELARAN INDAH
Mengenakan pelampung juga dibantu lho. . .
GELARAN INDAH PEMANDU WISATA
Ikonik beuud. . .

Ngomongin tentang kepuasan dari pelayanan wisata, ada sepuluh alasan, mengapa aku memilih dan merekomendasikan Gelaran Indah sebagai Jasa pemandu wisata gua pindul. Yaitu, karena:

  1. Tim Pemandu dari Gelaran Indah mampu berkomunikasi dengan sopan dan menyenangkan. Memperlihatkan tanggungjawabnya sebagai pemandu wisata.
  2. Ontime saat antar jemput wisatawan menggunakan mobil pickup.
  3. Tersedia paket dokumentasi, sehingga pengunjung bisa menikmati perjalanan wisata, tanpa harus sibuk memegang kamera.
  4. Memiliki basecamp yang cukup luas dan nyaman.
  5. Terdapat banyak locker yang disediakan secara gratis oleh Gelaran Indah. Penitipan barang di sini insya allah aman. Sebab, sebelumnya didata, yang kemudian dijaga lebih dari satu petugas.
  6. Tersedia kurang lebih 20 kamar mandi di area basecamp. Jadi, antrean ngga begitu mengular.
  7. Tempat parkir cukup luas. Bus Pariwisata cukup leluasa untuk masuk tempat parkir.
  8. Ada welcome drink yang disediakan secara cuma-cuma. Usai susur gua, basah-basahan, pasti merasa dingin. Nikmat banget nyeruput teh anget, kopi atau air putih yang telah di sediakan di meja dekat loket penitipan barang.
  9. Perlengkapan cave tubing lengkap, dan nyaman dipakai.
  10. Terakhir, nih, ya. Paling penting! Adalah adanya potongan harga tiket masuk untuk rombongan yang datang tanpa menggunakan Biro Wisata.

Ya, jika Teman-teman punya rencana piknik ke Gua Pindul tanpa Biro Wisata, bisa banget dapat diskon hingga 15% dafi harga tiket normal Rp 35.000. Lumayan, kan? Ssst…aku pernah menikmati diskon tersebut. Nah, jika pesan tiket masuknya lewat aku, ntar bisa aku kasih tambahan diskon (lagi). *referalllllll**cari untung* Bhahaha

1 PEMANDU WISATA GUA GOA PINDUL
Mas Hendri, cuy. . . 😀

Ke sepuluh hal di atas cukup membuat kami, khususnya aku, merasa puas dengan layanan yang maksimal, sepenuh hati. Apalagi, dalam satu kelompok hanya terdapat tujuh wisatawan. Satu pemandu, tujuh wisatawan. Jadi, pemandu bisa fokus dan cukup ringan untuk terus memantau tujuh orang.

Jika Teman-teman ada rencana piknik ke Gua Pindul, bisa banget kontak aku, lho. Jangan khawatir, nanti aku beri diskon yang lumayan banget bisa untuk beli es cincau. 😛

Teman-teman bisa banget baca Pemandu Wisata Dieng. Ada diskonan juga di sana. Bhahaha

River Tubing Kali Oyo dalam Dua Musim

River Tubing Oyo dalam Dua Musim – Tak hanya Gua Pindul, masih ada beberapa Gua dan wisata alam lainnya yang berlokasi tak jauh dari Pindul, sebuah wisata alam di Wonosari yang tiap hari makin banyak pengunjungnya. Sementara itu, aku baru tahu tiga objek saja, yaitu Gua Pindul, Gua Baru dan Kali Oyo. Masih ada Gua Sriti, Gua Glatik, dan Outbound, yang belum pernah aku kunjungi.

“Mumpung sudah sampai sini, sekalian nyobain rafting Kali Oyo, Pak. Dijamin asyik, puas.” Dengan mantap, seorang lelaki yang nampaknya adalah Pemandu Wisata, memberi jaminan kepada Pak Bos beserta anak buahnya. 😆 Dengan adanya jaminan, aku makin penasaran untuk nyobain rafting yang katanya bisa bikin pengunjung bahagia.

Aku belum punya pengalaman rafting di Kali Oyo. Belum pernah membaca ulasannya pula. Ngga tahu arusnya seperti apa, jeramnya asyik atau menggoda. Saat Pak Bos menawarkan tiket rafting kepada kami, rasanya kok mumpung banget, ya. Maksudnya, mumpung belum terlalu siang, kami pun menerima paket lanjutan Gua Pindul-Kali Oyo.

1 WISATA KALIOYO
Lalalala. . .

Harga tijet masuk Gua Pindul Rp 35.000 per orang. Sedangkan Rafting KalibOyo Rp 45.000 per orang. Menurutku, harga tersebut cukup terjangkau. Mengingat harga paket rafting di Kali Serayu Banjarnegara paling murah Rp 120.000 per orang. Meski terjangkau, tapi kalau seluruh anak buah digratisi akan menjadi berlipat juga, ya. :mrgreen:

Usai membayar tiket, Pemandu dari Gelaran Indah mempersilakan kami untuk mengenakan pelampung dan sepatu yang telah disediakan di rak dekat pontu masuk. Aku sok sibuk memilih sepatu yang pas di kakiku ini. Sepatu dengan ukuran yang ngga terlalu besar. Karena, sebagian besar sepatunya jumbo. *padahal sebaliknya* :mrgreen: Kalau masalah pelampung, sih, bisa diatur. 😉

JALAN MENUJU KALI OYO
Melewati pematang sawah. . .

Rafting Kali Oyo baru dimulai setelah susur Gua Pindul selesai ditempuh dalam waktu kurang lebih 45 menit. Dari pintu keluar Gua Pindul, kami berjalan tak lama, menyusuri pematang sawah, kemudian lanjut naik mobil pick-up menuju Kali Oyo.

Saking ngga sabarnya untuk rafting, perjalanan pun terasa cukup lama, padahal hanya 10 menit dari pintu keluar Gua Pindul. Mungkin karena laju mobilnya pelan, soalnya medan menuju Kali Oyo tak semulus kulit wajah Dian Sastro. Kata Pak Sopir, jalan menuju Kali Oyo sudah sering diperbaiki, namun cepat rusak. Grunjal grunjul ora genah. 😆

JALAN MENUJU GUA PINDUL
Beceek, Cyint. . .

Aku mengira rafting di Kali Oyo ini seperti rafting pada umumnya, menggunakan alat bantu perahu karet dan juga dayung. Tapi, ternyata ngga! Tetap menggunakan tubing, bawaan Gua Pindul. 😆 Bukan rafting, namanya. Melainkan river tubing. Tapi, Pemandu tetap mengatakan rafting rafting dan rafting. Aah…sama aja ya, Kak. 😉

Dua musim, dua kali ke Kali Oyo.

Ini pengalaman pertamaku susur kali hanya menggunakan pelampung dan ban dalam. Februari lalu, saat musim hujan, debit air Kali Oyo sedang tinggi. Melihat arus sungai yang cukup deras, aku agak was was. Padahal sudah ada bantuan pelampung, ya. Tapi, perasaan takut tetap menghampiri. *dasar penakut*

“Ini seperti Kali yang ada di Desaku, Mas Hendri. Airnya keruh.” Jelasku kepada Mas Hendri, pemandu wisata kami yang sedang mempersiapkan tubing untuk kami. Menurutnya, saat musim hujan justeru akan mendapat pengalaman river tubing yang tak biasa. Tebing di sepanjang Kali memang nampak ngga begitu indah, karena sangking tingginya air di Kali Oyo. Namun, air terjun pengantin makin cantik saat musim hujan. Begitu juga atraksi lompat dari tebing, makin banyak.

2 WISATA KALI OYO GOA PINDUL
Aksi lompat biasanya dari jembatan ini. . .
RAFTING KALIOYO
Saat sama Pak Bos, Kali serasa milik pribadi. Sepiih. . .

Kali atau Sungai sepanjang 2 km, kami tempuh dalam waktu kurang lebih 2 jam. Ya, dua jam berendam di air tanpa kedinginan, karena pancaran sinar matahari langsung menyapa tubuh. Dari baju yang basah karena man di bawah ari terjun, sampai baju kembali kering.

Saat river tubing ini, kami hanya mendapat satu jeram saja, saat awal terjun di Kali. Derasnya air, serta kedalaman sungai yang mencapai 10 meter, menggugah keinginanku untuk meringankan beban Mas Hendri dengan cara memisahkan diri dari tubing yang saling bergandengan. Sok-sok mau renang, gitu. Tapi, aku pikir ulang, waktu tempuh 2 jam di dalam air itu akan lama. Kemudian ingat punggung, tangan, nanti akan pegal semua. Hahaha Seketika aku mengurungkan niat untuk cipak-cipuk di Kali.

Satu pemandu, paling banyak bertanggungjawab atas tujuh pengunjung. Aku melihat Mas Hendri yang hanya memandu empat orang, iba rasanya. Menggeret kami, bak koper ukuran jumbo yang terisi penuh. 😆 Dia ngga nampak capek, sih. Aktif banget mengajak ngobrol, dan cerita tentang wisata Gunung Kidul sampai menghasilkan suatu project! Hahaha Makanya, perjalanan selama dua jam tak terasa lama.

AIR TERJUN PENGANTIN 2
Tebing, saat musim kemarau. . .

Teman-teman melihat tebing cantik pada foto di atas, kan? Suasana berbeda kudapatkan saat aku berkunjung (lagi) ke Kali Oyo pada bulan ini, September. Ngga hanya di Banjarnegara saja, ternyata sampai Gunung Kidul pun sudah masuk musim kemarau.

Tebing-tebing sekitar Kali nampak indah dari kejauhan. Bersih. Pada beberapa titik, dasar sungai juga terlihat jelas, karena air sungai nampak lebih jernih dengan gradasi hijau tosca. Meski air sedang surut, aku yang saat itu mendapat pemandu spesial, yaitu Pak Tugiono, tetap mendapat pelayanan penuh. Begitu juga teman-teman kantorku. Nampak bahagia dan menikmati Office Trip. *istilahnya keren*

AIR TERJUN PENGANTIN 2
Air menjadi bening. . .

Ngga ada yang berbeda dari pelayanan sebelumnya. Arus sungai yang begitu tenang tidak menyurutkan semangat para pemandu river tubing. Hanya saja, saat musim kemarau, tugas pemandu terlihat makin berat. Ya…arus Kali, kan, ngga deras, tuh. Air lebih tenang, jika dibanding dengan musim hujan. Terasa beratnya menggeret beberapa orang (yang semuanya pasif) saat musim kemarau. Terlebih, mereka tiap harinya mengantar pengunjung minimal tiga kali. *usap-usap punggung pemandu*

Pengunjung yang memilih untuk lompat dari tebing pada musim kemarau ternyata masih tetap banyak. Ngga takut meski sungai nampak dangkal. Ada yang memilih dari jembatan bambu, dengan jangkauan lebih tinggi. Tak sedikit pula yang lompat di sekitar Air Terjun. Aku jadi ngebayangin terjun dari tebing bersama dedek yang masih di dalam perut. 😆 😆 *geleng-geleng*

Dua kali River Tubing Oyo pada musim yang berbeda mendapat pengalaman yang tak sama. Namun, susur sungai dengan ditemani pemandu wisata yang sama, yaitu dari Gelaran Indah, tetap mendapat kepuasan yang sama. Bahkan, untuk musim kemarau ini lebih memuaskan. Banyak mendapat diskon tiket masuk dan fasilitas umum milik Gelaran Indah juga makin lengkap. 😉

Baca juga:

Cara Menikmati Cave Tubing di Gua Pindul

Caraku Menikmati Cave Tubing di Gua Pindul – Kemanapun kaki melangkah untuk tujuan piknik, jika tidak bisa menikmati apa yang ada di depan, bisa jadi akan susah untuk mendapatkan apa arti dari refreshing. Serius. Aku cukup sering menjumpai orang sedang berada di objek wisata, tapi nampak susah. Ada banyak hal yang melatarbelakangi. Bawaan dari rumah, atau emang suka bawa perasaan kemana pun pergi. 😛

Yang namanya piknik, entah solo trip, maupun gabungan, minimal memiliki tujuan untuk bersenang-senang, sekadar melepas penat. Ngga mungkin hanya untuk melebur uang, kan? Atau, malah menghabiskan anggaran bulanan. *horang kayah bener*

Selain ada suatu hal yang menyebabkan kurang nyaman, biasanya kita dihadapkan pada objek wisata dan atau fasilitas yang tidak sesuai dengan apa yang sudah ada dibenak kita. Seperti halnya saat aku Cave Tubing di Gua Pindul bersama tiga temanku.

Sebagian besar wisatawan yang bertandang ke Gunung Kidul, menjadikan Gua Pindul sebagai destinasi wisata alam yang akan dikunjungi. Ya…namanya saja termasuk wisata yang cukup hits di Yogyakarta, ya. Pasti banyak yang penasaran dan ingin mencoba Cave Tubingnya Gua Pindul. Terlebih, dengan tiket masuk Rp 35.000,- Cukup terjangkau, bukan?

TRANSPORTASI KE GUA PINDUL
Transportasi elegan. . .

Tapi nih tapi…ada beberapa hal yang menjadikan Cave Tubing di Gua Pindul ini begitu unik. Ngga seperti Cave Tubing pada umumnya. Berikut Empat hal yang menjadikan Cave Tubing di Gua Pindul makin asyik!

Pertama, kamu akan diantar oleh Sopir Pickup sampai lokasi pengambilan tubing atau ban dalam. Bagi yang belum pernah naik mobil full AC ini, kamu harus bisa menikmatinya, ya. Karena, mobil elegan tersebut merupakan alat transportasi satu-satunya menuju lokasi Gua Pindul.

Lalu, bagaimana cara menikmatinya? Kamu cukup memanfaatkan topi, bagi yang takut panas. Atau, menyediakan camilan agar perjalanan makain asyik. Jangan khawatir akan berlama-lama di bak mobil. Cukup sepuluh menit, kamu akan sampai lokasi pengambilan ban dalam. Sampai pada misi berikutnya adalah membawa ban dalam sampai pada mulut Gua. 😛

Baca juga tentang River Tubing Kali Oyo.

Kedua, ini tentang beban berat. Bukan beban berat seseorang, melainkan ban dalam yang akan kita bawa. :mrgreen: Ban dalam hanya berisi angin, namun cukup berat dan bikin lengan pegal. Lalu, bagaimana cara menikmatinya? Kamu bisa menaruh ban dalam di atas kepala agar beban terasa ringan. Sudsh terbayang, kan? Pasti kamu akan nampak cool! 😆

AKSES MENUJU GUA PINDUL
Antrenya dari air yang cokelat ini. . . Bhahaha
OBJEK WISATA DI YOGYAKARTA
Jangan menelantarkan kamera, please!

Ketiga, jika kamu datang saat weekend, antara pukul 08.00-12.00 WIB, maka kamu akan menjumpai antrean yang mengular. Lalu, bagaimana cara menikmatinya? Kamu cukup memainkan kamera! Ya…waktunya bernarsis di mulut Gua Pindul!

By the way, jika punya banyak waktu, mending ke Gua Pindul di atas pukul 13.00 WIB. Meski ngga mendapat “cahaya surga” dari dalam Gua Pindul, tapi kamu bisa mendapat kepuasan karena tidak terlalu banyak orang yang susur Gua. Tidak berdesak-desakan, longgar!

WISATA GOA PINDUL
Gradasi air yang menggiurkan. . .

Jika kamu masih bisa kurang menikmati, atau malah justeru down sebelum susur Gua, karena melihat banyaknya antrean, mending kamu berenang-renang dahulu! Ya…melihat jernihnya air tepat di mulut Gua Pindul, bagi yang hobi berenang pasti ngga tahan kalau hanya dipandang, kan? Mending basah-basahan, bermain air, siapa tahu dapat teman baru! 😛

Bagi yang belum bisa renang, ngga perlu cemas. Karena, tiap pengunjung sudah diwajibkan mengenakan pelampung. Kamu ngga akan tenggelam dalam lautan luka dalam. 😆 Lagipula, ada guide yang insya allah selalu mengawasi dan menjaga pengunjung.

OBJEK WISATA GUA PINDUL
Dimana-mana ada kamera. . .

Nah, jika sudah mulai susur Gua, kamu akan mendapat dongeng sejarah khusus dari jasa pemandu selama kuang lebih tiga puluh menit perjalanan tanpa macet. 😛 Semisal kamu ngga suka dengan yang namanya sejarah, ya kamu bakal bosan banget. 😆 Tapi, apa yang diceritakan oleh jasa pemandu, tuh, bernilai banget. Menambah pengetahuan, memperluas wawasan, dan menjadikan kita makin pandai bersyukur, menikmati tiap apa yang diciptakan olehNya.

Semoga Teman-teman yang nantinya punya rencana piknik ke Gua Pindul bisa menikmati tiap pergeseran tubingnya. Aku merasa enjoy banget saat Cave Tubing di sana. Soalnya, pemandu yang aku pilih, tuh, team yang benar-benar tanggung jawab, dan bisa menghibur, meski basicnya bukan pelawak. 😆

Baca juga Jasa Jemput Pengunjung ke Gua Pindul.